Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teroris Domestik, Julukan Baru untuk Donald Trump karena...

Teroris Domestik, Julukan Baru untuk Donald Trump karena... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Joshua Roberts

Presiden Trump dijuluki "teroris domestik"

Mantan wakil menteri luar negeri AS, Richard Armitage mengatakan dirinya yakin Presiden Donald Trump adalah "teroris domestik", menyusul serangan pekan lalu di Gedung Capitol.

Armitage, seorang Republikan yang bertugas di pemerintahan George W Bush, mengatakan pada program ABC 7.30 jika ia takut akan lebih banyak kekerasan di negaranya.

"Bagi saya ini dimulai di Charlottesville, ketika dia mengatakan ada orang baik di kedua sisi," kata Armitage, merujuk pada bentrokan saat unjuk rasa supremasi kulit putih di tahun 2017 yang menyebabkan penentang unjuk rasa tewas.

"Ada kekerasan saat demonstrasi itu dan terus berlanjut."

"Dan baru-baru ini ketika Presiden menyulut kerusuhan, ia sebelumnya berkata, "ini akan menjadi sebuah wild day [hari yang liar], lalu mendesak mereka untuk mendatangi Gedung Capitol."

"Semua itu membuat saya percaya jika ia seorang teroris domestik."

Banyak perusahaan yang menghentikan sumbangan

Kerusuhan yang dilakukan para pendukung Presiden Trump ke Gedung Kongres minggu lalu sekarang membuat beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat menghentikan sumbangan kepada anggota parlemen Partai Republik yang mendukung usaha Presiden Trump membalikkan hasil pemilu.

Menurut laporan kantor berita Reuters, perusahaan telekomunikasi besar AT&T mengumumkan tidak lagi memberikan sumbangan kepada anggota Kongres dari Partai Republik yang menentang pengesahan hasil pemilu minggu lalu.

Juga ada beberapa perusahaan yang melakukan hal yang sama, termasuk Hallmarks yang meminta Senator dari Partai Republik, Josh Hawley mengembalikan sumbangan yang sudah diterima.

Menurut Reuters, beberapa perusahaan yang mengatakan tidak akan memberikan sumbangan adalah perusahaan terbesar di dunia seperti AT&T, Amazon, Comcast, American Express, Airbnb dan Mastercard.

Tak hanya itu, Asosiasi Golf Profesional (PGA) memutuskan untuk tidak lagi menyelenggarakan pertandingan PGA tahun 2022 di padang golf milik Trump bernama Trump National di Bedminster di New Jersey.

Kejuaraan PGA merupakan satu dari empat turnamen golf paling bergengsi di dunia.

"Kami bertanggung jawab terhadap anggota kami, terhadap cabang olahraga ini. Setelah peristiwa tragis hari Rabu lalu, kami tidak lagi merasa bisa menyelenggarakan turnamen di Bedminster," kata Seth Waugh, CEO PGA Amerika Serikat.

"Kerusakan tidak bisa lagi diperbaiki. Hal yang bisa kami lakukan adalah tidak bermain di sana."kata Waugh.

Lembaga R&A yang mengatur pertandingan golf di Inggris juga memutuskan untuk tidak lagi menyelenggarakan pertandingan yang disebut "The Open" di lapangan golf Turnberry yang dmiliki Donald Trump.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: