Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ulah Donald Trump dan Capitol Bikin Mike Pompeo Ditolak Pejabat Tinggi Eropa

Ulah Donald Trump dan Capitol Bikin Mike Pompeo Ditolak Pejabat Tinggi Eropa Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta

Terkejut dengan kekerasan tersebut, Asselborn dari Luksemburg menyebut Trump sebagai "kriminal" dan "pyromaniac politik" di Radio RTL keesokan harinya.

Kementerian Luar Negeri Luksemburg mengkonfirmasi dibatalkannya pertemuan dengan Mike Pompeo, tetapi menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. Sedangkan Uni Eropa menolak berkomentar.

Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah pernyataan, mengaitkan pembatalan tersebut dengan pekerjaan transisi sebelum Biden menjabat pada 20 Januari, bahkan meski hingga saat ini Pompeo enggan untuk secara tegas mengakui kemenangan Biden. Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar lebih lanjut tentang penolakan pejabat Eropa atas pertemuan dengan Pompeo.

Di Brussel, Pompeo dijadwalkan akan makan malam pribadi dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu malam di kediaman pribadi Stoltenberg, sebelum bertemu Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes, yang negaranya adalah sekutu NATO.

Sikap dingin itu kontras dengan kunjungan Pompeo sebelumnya ke Brussel, yang merupakan rumah bagi markas NATO dan UE, selama tiga tahun terakhir, di mana ia telah memberikan pidato kunci tentang kebijakan AS dan bertemu dengan kepala eksekutif UE, bahkan ketika Eropa menolak keras kebijakan luar negeri Trump.

Pada tahun 2018, Pompeo mengatakan di Brussel bahwa kebijakan 'America First' Trump membentuk kembali sistem pasca-Perang Dunia Kedua atas dasar negara-negara berdaulat, bukan institusi seperti UE.

Pejabat UE, yang mengatakan bahwa mereka lelah dengan ketidakpastian Trump, sangat ingin membangun hubungan baru dengan Biden.

Tidak segera jelas mengapa Pompeo berusaha pergi ke Brussel jelang akhir masa jabatan Trump.

Salah satu sumber, saat menjelaskan mengapa Pompeo memilih untuk tetap di Washington, menyebutkan keinginannya untuk melaksanakan tugas kebijakan luar negeri yang direncanakan sampai akhir masa jabatan dan membantu menjaga kesinambungan pemerintahan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: