Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tenang, Kapolri Baru Pilihan Jokowi Pasti yang Terbaik

Tenang, Kapolri Baru Pilihan Jokowi Pasti yang Terbaik Kredit Foto: Antara/BPMI Setpres/Handout
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perbincangan mengenai siapa sosok calon Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin ramai di publik. Pengurus Besar Al Washliyah menyebut, daripada berspekulasi, lebih baik publik menunggu pengumuman resmi.

Sejumlah nama jenderal bintang tiga disebut-sebut jadi calon kuat pengganti sosok Jenderal Pol Idham Azis. Namun hingga saat ini, DPR sendiri belum menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Jokowi. Wakil Ketua Umum PB Al Washliyah Amran Arifin pun ikut angkat bicara. Menurutnya, Jokowi pasti sudah punya calon terbaik yang akan memimpin Korps Bhayangkara.

Baca Juga: Isu SARA di Pemilihan Kapolri Baru, Pengamat: Tak Relevan

"Soal pemilihan kapolri itu hak prerogatif presiden, kita serahkan sama presiden, kita percayakan itu. Jadi tidak perlu berspekulasi, menyebarkan hoaks yang macem-macem. Kita ingin negara ini kondusif. Jadi tidak boleh melewati batas kewenangan kita sebagai warga," kata Amran kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).

Amran mengimbau masyarakat bersabar menanti keputusan resmi dari Presiden Jokowi. Dia juga mengingatkan jangan ada pula pihak yang memperkeruh suasana dengan menyebar hoaks seolah-olah Jokowi sudah mengusulkan nama ke DPR.

"Saya pikir kita tidak boleh mencampuri terlalu jauh. Memberikan saran boleh-boleh saja, memberikan pendapat boleh-boleh saja, tapi memaksakan kehendak saya pikir itu tindakan yang tidak baik," sambungnya.

Amran menyatakan, nama-nama calon Kapolri yang beredar ini adalah putra terbaik bangsa. Karena itu, masyarakat sebaiknya menunggu siapa nama yang terbaik yang dipilih Presiden Jokowi. Meski demikian, Amran menyampaikan saran terkait calon Kapolri. Dia berharap Kapolri yang terpilih bisa mengayomi semua pihak. Kapolri juga harus bebas dari kepentingan politik.

"Kapolri tidak menjadi alat kekuasaan. Dia berdiri sebagai pengayom masyarakat, menjaga keamanan masyarakat dan keutuhan negara ini. Itu yang paling penting saya pikir. Polri ini kan salah satu penegak hukum, jadi jangan dia menjadi alat kekuasaan. Hukum bukan alat kekuasaan, tapi timbangan yang betul-betul adil," jelasnya.

Sebelumnya, berembus isu Presiden Jokowi telah memilih satu nama untuk diajukan ke DPR RI sebagai Kapolri. Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Jokowi memiliki cara tersendiri dalam memilih pejabat.

"Cara khas yang sering dilakukan Presiden dalam memilih pejabat: meminta dibuatkan 5 draf surat pengusulan yang berisi nama-nama yang berbeda. Pada saat yang tepat, beliau tanda tangani salah satu, sedang draf surat yang tidak ditandatangani dimusnahkan. Jadi tak ada yang tahu kecuali setelah diumumkan secara resmi," kata Mahfud lewat akun Twitter @mohmahfudmd, Selasa (12/1/2021).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: