Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Kasih Saran Gunakan Signal, Investor Malah Salah Beli Saham

Elon Musk Kasih Saran Gunakan Signal, Investor Malah Salah Beli Saham Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bos Tesla Elon Musk minggu lalu ikut buka suara soal kebijakan WhatsApp yang akan membagikan data dengan Facebook. Alhasil, pria 49 tahun ini membuat cuitan di akun Twitternya dengan menulis "Use Signal". Sebelumnya memang Musk mengajak pengguna WhatsApp untuk beralih ke aplikasi perpesanan instan, Signal.

Tapi, cuitan Musk malah membuat investor salah tangkap. Akhirnya, saham yang dibeli justru Signall Advanca, perusahaan peralatan medis kecil yang tak terlalu tenar. Saham Signal Advance ini malah melonjak enam kali lipat pada 7 Januari 2021.

Padahal, dilansir dari CNBC International di Jakarta, Rabu (13/1/21) Signal Advance tak pernah mencatatkan pendapatan sejak 2015-2016. CEO-nya merupakan satu-satunya pegawai tetap mereka.

Baca Juga: Mengungkap Pendiri Signal, Aplikasi Pengganti WhatsApp yang Direkomendasikan Elon Musk

Akibatnya saham Signal Advance ini melonjak lebih dari enam kali lipat pada 7 Januari 2021. Tiga hari kemudian, harga saham Signal tercatat melonjak lebih dari 5.100% dengan transaksi US$ 390 juta.

Mengutip CNBC, Signal Advance tidak pernah mencatatkan pendapatan sejak 2015-206 dan CEOnya merupakan satu-satunya pegawai tetap di perusahaan tersebut.

Selama sesi perdagangan hari Senin kemarin, saham Signal Advance naik 438% dan mencapai level tertinggi USD70,85 per lembar saham. Signal Advance sekarang bernilai lebih dari USD3 miliar (Rp42 triliun).

Situasi ini pernah terjadi pada Zoom Technologies pada tahun 2019, yang simbol tickernya adalah ZOOM. Padahal, itu bukan layanan panggilan video Zoom Video Communications yang tenar kala itu dan diperdagangkan di bawah simbol ZM.

Hingga akhirnya tahun lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS menghentikan sementara perdagangan Zoom Technologies, karena membingungkan antara Zoom Technologies dan Zoom Video Communications.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: