Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengintip Sosok Pendiri Sinovac, Pengembang Vaksin Covid-19 yang Baru Disuntikkan ke Jokowi

Mengintip Sosok Pendiri Sinovac, Pengembang Vaksin Covid-19 yang Baru Disuntikkan ke Jokowi Kredit Foto: Reuters/Diego Vara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari ini, Rabu (13/1/21) Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan suntik vaksin Covid-19 Sinovac. Sebagaimana diketahui, Sinovac Biotech Ltd merupakan perusahaan bioteknologi asal China yang menjadi pionir pembuatan vaksin Covid-19.

Vaksin buatan Sinovac itulah yang akan disuntikkan secara gratis untuk rakyat Indonesia. Sinovac sendiri bermarkas di China, dan melalui laman resminya, kegiatan usaha mereka meliputi riset, pengembangan, produksi dan komersialisasi vaksin untuk berbagai penyakit menular yang menginfeksi manusia.

Baca Juga: Pakar Infeksi China Benarkan Kemampuan Vaksin Sinovac di Atas Rata-rata

Sinovac menjual vaksinnya di China dan pasar internasional, termasuk Mongolia, Nepal, Filipina, Meksiko dan kini Indonesia. Tahun 2020 kemarin, Sinovac menjadi salah satu dari empat pengembang vaksin Covid-19 yang mencapai tahap uji klinis III.

Pendiri Sinovac ini adalah Weidong Yin yang memimpin sejak tahun 2003 sebagai Chairman, Presiden sekaligus CEO. Weidong Yin merupakan lulusan Universitas Nasional Singapura dengan gelar EMBA (Executive MBA). Dia juga mengambil Advance Studi di Institute of Virology, China Institute of Preventive Medical Science dan mendirikan Sinovac pada tahun 1999.

Pria kelahiran 23 Januari 1964 ini sebelumnya bekerja sebagai dokter medis di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China, Kota Tangshan Provinsi Hebei.

Weidong Yin telah mengabdi pada penelitian hepatitis selama lebih dari 20 tahun dan berperan penting dalam pengembangan Healive (salah satu produk vaksin Sinovac). Dan kini, vaksin Sinovac telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia dengan efikasi mencapai 65,3%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: