Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asosiasi Bank: Mata Uang Digital Masih Berpotensi Jadi Alat Penipuan

Asosiasi Bank: Mata Uang Digital Masih Berpotensi Jadi Alat Penipuan Kredit Foto: Unsplash/Juan Camilo Guarin P
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mata uang digital Bank Sentral Rusia atau CBDC dapat mengandung sejumlah risiko terkait keamanan siber dan penipuan menurut beberapa lembaga keuangan lokal.

Association of Russian Banks atau ARB merilis umpan balik resminya tentang proyek rubel digital Rusia pada (13/1/2021).

Baca Juga: Inflasi Meningkat, Negara Ini Tetap Jalankan Uji Coba Mata Uang Digital Tahun Depan

Studi ini melibatkan 17 lembaga kredit ABR di Rusia yang menyumbang 58% dari total aset sistem perbankan domestik. Menurut laporan tersebut, mayoritas anggota ARB percaya bahwa risiko yang terkait dengan rubel digital serupa dengan transaksi non tunai yang didukung oleh rekening dan kartu perbankan, serta mata uang kripto menurut laporan Cointelegraph, Kamis (14/1/2021).

ARB secara khusus menguraikan risiko yang terkait dengan keamanan siber, memperingatkan bahwa penyelesaian online seringkali rentan terhadap serangan seperti akses tidak sah ke akun pelanggan serta data dan operasi klien. Ada risiko pencurian identitas atau pencurian rubel digital melalui peretasan akun pribadi atau kesalahan identifikasi, kata asosiasi itu.

Menurut ARB, risiko keamanan siber ini dikaitkan dengan semua model rubel digital yang diusulkan oleh Bank Rusia sejauh ini.

Asosiasi juga menunjukkan beberapa risiko terkait penerapan offline rubel digital, termasuk risiko yang terkait dengan ketidakmampuan regulator untuk melacak transaksi penipuan.

“Pembayaran offline secara signifikan mengurangi kemungkinan mendeteksi dan mencegah pembayaran curang, dan model rubel digital ini akan sangat berbahaya,” tulis ABR.

Bank Rusia merilis makalah konsultasi pertamanya tentang pengembangan rubel digital Rusia pada 13 Oktober 2020. Bank tersebut mengatakan bahwa pengguna akan dapat mengakses rubel digital di dompet elektronik dan perangkat seluler mereka, baik online maupun offline.

Tak lama setelah Bank Rusia mempresentasikan rencana rubel digitalnya, seorang pejabat senior di pemerintahan kepresidenan mengatakan bahwa Rusia tidak perlu terburu-buru.

Dmitry Peskov, Perwakilan Khusus Presiden Federasi Rusia bidang pengembangan digital dan teknologi, mengatakan bahwa risiko mata uang digital bank sentral sangat besar sehingga negara perlu waktu untuk memeriksa masalah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: