Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waste4Change Hadirkan Jasa Angkut dan Daur Ulang Sampah di 10 Kota

Waste4Change Hadirkan Jasa Angkut dan Daur Ulang Sampah di 10 Kota Kredit Foto: Dok. Waste4Change
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki tahun 2021 Waste4Change resmi hadir di 9 kota dan 1 provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, dan Medan. Perluasan cakupan layanan ini antara lain untuk terus mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2025 dengan target 30% pemilahan sampah dari sumber, serta target daur ulang dan pengelolaan sampah hingga 70%. 

Mohamad Bijaksana Junerosano, Managing Director Waste4Change menjelaskan, Waste4Change (PT. Wasteforchange Alam Indonesia) menyediakan layanan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dengan misi mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan lingkungan. Layanan tersebut sebagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan sampah kian darurat.  Baca Juga: 3 Kementerian Sepakati Masalah Sampah Tanggung Jawab Semua Stakeholder

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia diperkirakan menghasilkan rata-rata 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Merujuk data KLHK di tahun 2015, sekitar 69% diangkut dan ditimbun ke tempat pembuangan akhir (TPA), 7% didaur ulang, sedangkan 24% sisanya tidak terkelola dan mencemari lingkungan. Baca Juga: Bicara Soal Pemanfaatan Sampah Sebagai Bahan Bakar Alternatif, Bos SIG Hendi Santoso Bilang Gini

Selain itu, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di berbagai daerah di Indonesia mulai mengalami kelebihan kapasitas. TPA Sarimukti Bandung misalnya, menurut perwakilan UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional (PSTR) Provinsi Jawa Barat, Dhani Prianto Hadi, awalnya dirancang untuk menampung sampah sebanyak 1.200 ton per hari. Namun pada prakteknya, volume sampah yang diterima melonjak hingga 2.000 ton per hari.

Tidak lupa juga soal TPA Cipeucang di Tangerang Selatan yang sempat longsor di pertengahan tahun 2020 akibat tembok pembatas yang tidak kuat membendung volume sampah, sehingga sampah bocor dan menutupi aliran sungai Cisadane. Pun TPA Bantar Gebang yang setiap hari menampung 7.000 ton sampah dari DKI Jakarta diperkirakan hanya bisa beroperasi sampai tahun ini saja.

Dari kacamata yang lebih holistik, Indonesia memang perlu melakukan pembenahan ekosistem tata kelola persampahan. Tata kelola ini antara lain terdiri dari aspek penegakan hukum (law enforcement), kejelasan kerjasama antar pihak, khususnya peran swasta dalam membantu mendanai pengadaan infrastruktur pengelolaan sampah, serta mekanisme retribusi sampah yang berkeadilan (berbasis volume). 

“Untuk menanggapi permasalahan ini, Waste4Change terus berupaya memperluas cakupan layanannya, dan kini sudah tersedia di 10 kota untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab melalui layanan Responsible Waste Management (w4c.id/RWM),” jelas Mohamad, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/1/2021).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: