Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina EP Cepu Rampungkan Drilling di JTB Lebih Cepat dari Target

Pertamina EP Cepu Rampungkan Drilling di JTB Lebih Cepat dari Target Kredit Foto: Dok. Pertamina EP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek Pengeboran Gas yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) di wilayah operasional Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) telah mendekati masa akhir. Hingga periode Januari 2021, Operasional Drilling dan Riglees Completion telah berhasil bekerja dengan lebih cepat dari target.

Direktur Utama PEPC, Awang Lazuardi, mengatakan bahwa tim Drilling PEPC berhasil menghemat waktu pengerjaan sebanyak selama 56 hari lebih cepat dari jadwal. Dalam dunia industri migas, kondisi penghematan waktu kerja merupakan sebuah prestasi terutama ketika dibarengi dengan pencapaian tidak ada kecelakaan ataupun cidera dalam bekerja.

Baca Juga: Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG Aman Selama PPKM Jawa-Bali

Para pekerja Proyek JTB telah bahu-membahu bekerja dengan semboyan Spirit to Zero Accident dan berhasil mencapai lebih dari 1,6 juta jam kerja selamat.

"Kami menggunakan Cyber Walking Rig milik Pertamina Drilling Services Indonesia atau PDSI yang sangat efisien untuk melakukan pemboran dengan metode Batch Drilling yang direncanakan. Seluruh capaian ini menjadi bukti bahwa Pertamina melalui para perwiranya mampu mengelola Operasi Drilling pada high risk hazard secara excellence, baik aspek operasi maupun HSSE," kata Awang dalam keterangan tertulis, Kamis (14/1/2021).

Ia mengatakan bahwa dukungan manajemen dan seluruh stakeholders terutama di masa pandemi Covid-19 juga merupakan kunci kesuksesan Drilling dan Rigless Completion campaign ini. Drilling dan Rigless Completion Campign Proyek JTB mampu melakukan efisiensi biaya operasional sebesar 11% dan waktu operasional sebanyak 21%.

Teknologi Single Trip Perforation long interval hingga 800 feet dan teknologi Smart Coiled Tubing (ACTive) Distributed Temperature Sensing (DTS) pada sumur high rate gas, dengan kandungan 8000 ppm H2S dan 34% CO2 yang dilakukan secara rigless operation, merupakan yang pertama kali di Indonesia dengan melibatkan 100% putra-putri Indonesia.

"Saya berharap teknologi ini bisa diterapkan pada operasi serupa baik di Region Subholding Upstream Pertamina lainya maupun KKKS di Seluruh Indonesia yang mempunyai kondisi operasional serupa dengan lapangan JTB," katanya.

Operasi Well testing hingga rate 60 MMSCFD juga berlangsung aman dan kondusif. Semua ini terjadi karena PEPC bekerja sama dengan mitra kerja yang andal dan terpercaya, serta dukungan dari para stakeholders.

Awang menuturkan, hal ini menunjukkan bahwa Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru mendapatkan dukungan yang baik dari SKK Migas, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro hingga Pusat, juga masyarakat luas.

"Semangat PEPC menuju World Class Company selain terus berinovasi dengan teknologi-teknologi yang digunakan, juga didukung oleh kompetensi setiap perwiranya," tutur Awang.

"Dalam mewujudkan sistem kerja yang profesional, PEPC menjunjung tinggi AKHLAK, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. AKHLAK merupakan identitas dan budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja di lingkungan Grup Pertamina dan anak perusahaannya secara berkelanjutan," tuturnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: