Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat China Kian Agresif, Jepang Girang Bukan Main saat Inggris Kirim Kapal Induknya

Saat China Kian Agresif, Jepang Girang Bukan Main saat Inggris Kirim Kapal Induknya Kredit Foto: Reuters/Russell Cheyne
Warta Ekonomi, Tokyo -

Pemerintah Jepang memuji rencana Inggris untuk mengirim kelompok tempur kapal induk ke perairan di Pasifik barat di tengah agresifnya China dalam mengklaim perairan sengketa di Laut China Selatan dan Timur.

Menteri Pertahanan Nobuo Kishi pada hari Kamis (14/1/2021) menyambut baik rencana London tersebut. Selama konferensi video dengan mitranya dari Inggris; Ben Wallace, Kishi mengatakan Jepang akan bekerja sama dengan negara tersebut untuk pengiriman kelompok tempur, yang berpusat pada kapal induk Queen Elizabeth .

Baca Juga: Memanas, Kapal Induk AS Pantau Teluk di Tengah Peringatan Haul Soleimani

Kapal induk Queen Elizabeth yang ditugaskan mulai 2017 adalah kapal perang terbesar di Inggris, dengan berat 65.000 ton dan berukuran panjang 280 meter.

Ia diharapkan akan melakukan latihan bersama dengan Pasukan Bela Diri Jepang dan militer Amerika Serikat (AS) selama tinggal di wilayah-wilayah termasuk di lepas pantai rantai Kepulauan Nansei di barat daya Jepang.

"Kishi dan Wallace sepakat bahwa kedua negara akan sangat menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut China Timur dan Selatan melalui kekerasan," kata Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip Kyodo News.

Beijing secara agresif menekan klaim teritorialnya di perairan Laut China Timur dan Selatan, yang meningkatkan ketegangan dengan Tokyo dan sejumlah negara Asia lainnya.

Kementerian tersebut mengatakan Kishi dan Wallace setuju untuk memperkuat kerjasama pertahanan dan membuat wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, serta bekerja untuk mengadakan pembicaraan "two-plus-two" yang melibatkan menteri luar negeri negara mereka pada tanggal awal.

"Mereka juga menegaskan kembali bahwa mereka akan bekerja pada tujuan Korea Utara melucuti diri dari senjata pemusnah massal dan rudal balistik dengan cara yang lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah," imbuh kementerian tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: