Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaspersky: Kesalahan Bila Publik Anggap WhatsApp Gratis

Kaspersky: Kesalahan Bila Publik Anggap WhatsApp Gratis Kredit Foto: BBC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Senior Kaspersky, Anna Larkina mengungkap fakta bahwa tidak ada layanan yang sepenuhnya tidak berbayar. Ia menilai masyarakat awam mungkin menganggap WhatsApp adalah layanan pesan instan gratis. Akan tetapi, model bisnis untuk layanan gratis seperti itu akan dibayar dengan data pribadi pengguna.

"Media sosial, beberapa aplikasi pesan instan serta mesin pencari. Mereka semua menghasilkan uang dari iklan. Apabila semakin dipersonalisasi maka akan semakin baik," kata dia, Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Kabar Baik dari Kebijakan Baru WhatsApp? Ini Kata Kaspersky

Faktanya, Facebook dan perusahaan sejenis lainnya telah memanfaatkan data pribadi pengguna selama beberapa tahun terakhir. Namun sebagian besar perusahaan, termasuk Facebook, seolah-olah bersikap transparan tentang kebijakan mereka.

Lalu, WhatsApp mengklaim tidak membaca percakapan pengguna karena menyertakan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption), dan hanya menelusuri informasi teknis dan akun pengguna.

“Ke depannya, integrasi antara Facebook dan WhatsApp akan terus meningkat. Pengguna perlu memutuskan tingkat berbagi informasi apa saja yang mereka kehendaki dan aplikasi pesan instan mana yang mereka sukai," tutur Anna.

Sementara itu, Peneliti Ancaman Seluler Kaspersky, Victor Chebyshev, memberi saran ke pengguna agar tidak mengunduh aplikasi pesan instan yang sumbernya berasal dari pihak ketiga.

"Hanya dari toko aplikasi resmi. Baca dengan seksama perjanjian pengguna. Ada situasi ketika pengembang aplikasi secara terbuka mengingatkan kalau mereka bisa seenaknya membagikan data pengguna dengan pihak ketiga," jelasnya.

Kemudian, jangan mengikuti tautan mencurigakan dari pesan. Gunakan solusi keamanan jika

Sebelumnya platform pesan instan WhatsApp menjadi sorotan karena memberi notifikasi ke pengguna jika mereka akan mengubah kebijakan privasi. Bagi siapa saja yang tidak menyetujui aturan tersebut, maka WhatsApp tak segan-segan untuk menghapus akun pengguna.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: