Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perhatian! Eropa Kembali Tutup Pintu buat Cegah Penyebaran Corona Baru

Perhatian! Eropa Kembali Tutup Pintu buat Cegah Penyebaran Corona Baru Kredit Foto: Unsplash/Damiano Baschiera
Warta Ekonomi, Berlin -

Di Jerman, penerapan lockdown kedua awalnya hanya dijadwalkan beberapa minggu sampai Natal tahun lalu. Tapi rencana itu ternyata terlalu optimis, karena kasus penularan harian COVID-19 terus meningkat dengan cepat.

Sekarang, pembatasan yang lebih ketat diberlakukan sampai akhir Januari, dan kemungkinan akan diperpanjang. Sekolah-sekolah, restoran dan toko-toko harus ditutup lagi, selain toko kebutuhan pokok seperti supermarket.

Baca Juga: Uni Eropa Nilai Pemulihan dan Ekonomi Hijau Prioritas

Kanselir Jerman Angela Merkel hari Selasa (12/1/2021) mengatakan, Jerman akan menghadapi "delapan hingga 10 minggu yang sangat sulit" ke depan dan memperingatkan bahwa varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Inggris juga akan menyerang Jerman.

Negara-negara di sekitar Jerman seperti Belanda dan Prancis juga sudah melakukan lockdown baru. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, di Belanda tingkat infeksi rata-rata untuk tujuh hari pada akhir Desember lalu mencapai 760 kasus per 100.000 orang. Pada hari Senin (11/1/2021), pihak berwenang Belanda memutuskan untuk menutup toko dan sekolah selama tiga minggu lagi.

Ancaman varian baru virus corona

"Jika tidak terlihat penurunan, dan pada saat yang sama mutasi virus dari Inggris mulai menyebar, kita harus memikirkan tindakan yang lebih ketat lagi," kata ahli virus Belanda Menno de Jong kepada media, setelah setidaknya 50 orang di Belanda telah diidentifikasi terinfeksi varian corona Inggris itu.

Pembatasan ketat juga telah diberlakukan di Austria, dengan penutupan ketiga diterapkan sejak 26 Desember. Kontak sosial dibatasi dan hanya toko-toko terpenting yang diizinkan beroperasi. Otoritas Austria berharap dapat menekan tingkat infeksi di bawah 100 kasus per 100.000 orang. Saat ini angkanya berada pada 163 kasus per 100.000.

Sejauh ini, belum terlihat adanya penurunan yang signifikan di Austria. Sekolah-sekolah dijadwalkan mulai dibuka lagi pada 18 Januari, tetapi kemungkinan besar lockdown akan diperpanjang. Media di Austria melaporkan, Kanselir Sebastian Kurz mendukung perpanjangan lockdown dan sekolah-sekolah tetap ditutup setidaknya sampai pertengahan Februari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: