Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah, Pemerintah Siap Gelontorkan Rp372,3 Triliun untuk Tahun 2021

Alhamdulillah, Pemerintah Siap Gelontorkan Rp372,3 Triliun untuk Tahun 2021 Kredit Foto: Antara/FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo berharap tahun 2021 menjadi titik balik dalam penanganan Pandemi COVID-19. Tak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dari segi perekonomian diharapkan juga dapat pulih sepenuhnya.

"Percepatan pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional terus diupayakan oleh pemerintah dan saya sangat senang selama 2020 kemarin kerja sama antara pemerintah dan kementerian keuangan dengan OJK dengan Bank Indonesia dengan LPS berjalan beriringan dengan baik setiap masalah selalu direspons dengan cepat, untuk tahun ini pemerintah ingin agar kerja sama itu bisa dilanjutkan," kata Jokowi, dalam acara Pertemuan Industri Jasa Keuangan yang diselenggarakan OJK.

Baca Juga: CIPS: Ekonomi Digital Berkembang, Pemerintah Perlu Perkuat Regulasi Perlindungan Konsumen

Menurut Jokowi, pemerintah pun telah menyiapkan dana demi pulihnya ekonomi nasional. Pria yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo ini mengatakan Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp372,3 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp372,3 triliun untuk mendongkrak daya beli masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional di 2021," ujar Kepala Negara.

Jokowi menambahkan, berbagai kebijakan untuk menopang perekonomian telah disiapkan oleh Pemerintah. Selain itu, dirinya juga bersyukur bahwa Undang-undang cipta kerja kini telah diundangkan dan peraturan turunannya PP maupun Perpresnya akan segera terbit.

"Peraturan turunannya akan segera terbit dalam waktu yang secepat-cepatnya agar kita semakin kompetitif di pasar utamanya di Pasar Global. Yang sudah selesai PP-nya, yaitu lembaga pengelola investasi atau Sovereign Wealth Fund," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, pembentukan SWF ini sangat diperlukan untuk memenuhi pembiayaan yang semakin besar ke depannya. Selain itu juga untuk meningkatkan tingkat foreign direct invesment Indonesia dan juga untuk menurunkan rasio hutang terhadap PDB indonesia.

"Saya tadi bisik-bisik ke Bu Menteri Keuangan, awal-awal ini mungkin sebulan dua bulan ini, target yang masuk ke SWF kita berapa,"  kata Jokowi mengungkap pembicaraannya dengan Menkeu Sri Mulyani.

Kemudian, kata Jokowi, Menteri Keuangan menjawab sekitar US$20 miliar. "Kira-kira 20 miliar USD. Duit yang gede banget dan Pemerintah akan menyetorkan modal awal tunai sebesar Rp15 triliun dan saham BUMN sebesar Rp50 triliun rupiah untuk INA, Indonesia Investment Authority,” kata dia.

Jokowi pun berharap INA akan menjadi mitra strategis investasi yang kuat secara hukum dan kelembagaan yang jadi mitra strategis yang andal dan terpercaya. “Untuk pembangunan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: