Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurung Ring Satu AS, FBI Jelaskan Maksud Serangan Senjata Gila-gilaan di Pelantikan Joe Biden

Kurung Ring Satu AS, FBI Jelaskan Maksud Serangan Senjata Gila-gilaan di Pelantikan Joe Biden Kredit Foto: Reuters/Shannon Stapelton
Warta Ekonomi, Washington -

Biro Investigasi Federal (FBI) mengeluarkan peringatan keamanan baru menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, dengan menyebut adanya potensi protes bersenjata di berbagai ibu kota negara bagian meliputi seluruh negara.

Sementara itu, Kongres kini mempertimbangkan proposal untuk membentuk komisi bipartisan nasional untuk menyelidiki serangan 6 Januari di gedung Capitol.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Biden, Toko Senapan Akui Alami Permintaan Senjata Gila-gilaan

Keamanan ditingkatkan di gedung-gedung DPR negara bagian di seluruh Amerika menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada tanggal 20 Januari, sementara FBI melacak seruan online untuk potensi protes bersenjata, seperti dikatakan oleh Direktur FBI Christopher Wray.

“Dan alasan saya menggunakan kata ‘potensi' adalah karena salah satu tantangan nyata di ruang ini adalah mencoba membedakan mana yang bersifat aspirasi dan mana yang bersifat intensi,” ujarnya.

FBI telah mengidentifikasi lebih dari 270 tersangka dan menangkap lebih dari 100 orang sehubungan dengan penyerbuan berdarah di gedung Capitol pada 6 Januari oleh pendukung Presiden Donald Trump.

Para pelaku didorong oleh narasi salah bahwa pemilu tanggal 3 November telah dicuri. Sebagian telah diidentifikasi sebagai polisi atau militer, baik yang aktif maupun yang telah pensiun.

Michael German adalah mantan agen FBI yang bekerja di Brennan Center for Justice. “Ini adalah masalah yang terus ada sepanjang sejarah kita, dan mereka itu terlibat dalam hubungan antara beberapa anggota militer dan petugas penegak hukum dan organisasi supremasi kulit putih dan kelompok militan sayap kanan.”

Dua puluh lima ribu pasukan Garda Nasional dan ribuan petugas penegak hukum dari lembaga-lembaga lain akan menjaga ibu kota negara. Wakil Presiden Mike Pence meyakinkan warga Amerika bahwa pelantikan akan aman.

“Presiden terpilih Joe Biden, Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, dilantik sebagai presiden dan wakil presiden baru Amerika Serikat dengan cara yang konsisten dengan sejarah kita, dengan tradisi kita,” kata Pence.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: