Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awali 2021, Boven Digoel Buka Keran Ekspor CPO Perdana ke India

Awali 2021, Boven Digoel Buka Keran Ekspor CPO Perdana ke India Kredit Foto: Humas Karantina Pertanian Merauke
Warta Ekonomi, Jakarta -

Awal tahun 2021 boleh jadi merupakan tahun kebangkitan bagi Kota Merauke. Pasalnya, kota paling ujung timur Tanah Air melalui wilayah kerjanya di Boven Digoel ini berhasil membuka keran ekspor baru berupa produk olahan kelapa sawit ke India.

Sebanyak 6,3 ribu ton produk olahan asal subsektor perkebunan berupa Crude Palm Oil atau CPO ini diberangkatkan dengan menumpang kapal MT Hai Yan V2015 dari Asikie, Boven Digoel, Sabtu (16/1).

Baca Juga: Uni Eropa Coba Ubrak-Abrik Sawit Nasional, Mendag Lutfi Siap Hadapi

"Dengan sinergistas seluruh entitas, akhirnya kami dapat ekspor secara langsung. Hal yang sudah lama yang kami tunggu-tunggu," kata Kepala Karantina Pertanian Merauke, Sudirman, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Hal itu disampaikannya saat menyerahkan sertifikat fitosanitari kepada pemilik barang PT Bio Inti Agrindo (BIA). Menurut Sudirman, komoditas dengan nilai ekonomi mencapai Rp62,5 miliar ini telah melalui serangkaian pemeriksaan dan pengawasan pihaknya. Hal ini sejalan dengan persyaratan ekspor negara tujuan, katanya.

Senada dengan Sudirman, Andy Siyar Irawan manajer PT BIA menambahkan, sebelum pihaknya menerima  Phytosanitary Certificate (PC), pejabat Karantina telah memeriksa kelengkapan administratif, kesesuaian dokumen persyaratan dan pendukung.

Semuanya dilakukan melalui aplikasi Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) secara online. Jika sudah dipastikan sesuai, pihak karantina akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik. "Sangat mudah. Apalagi, sudah menggunakan proses digital. Jadi dapat dilakukan dari lokasi kebun di Boven Digoel, semua cepat dan transparan," jelasnya.

Turut hadir dan melakukan pemeriksaan bersama pada pelepasan ekspor CPO perdana ini adalah pimpinan Bea dan Cukai, Imigrasi, dan petugas KPLP/Kesyahbandaean Merauke.

Peningkatan Ekspor Pertanian

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengapresiasi capaian kinerja ekspor Merauke di awal tahun 2021. Walaupun masih terhalang pandemi Covid-19, hal itu tidak menghalangi semangat para pekebun sawit, pelaku usaha, dan instansi terkait untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

"Hal ini sejalan dengan pesan Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) bahwa tanah kita sangat kaya dan subur. Negara lain sangat butuh hasil pertanian kita, mari kelola dan rebut pasarnya," tutur Jamil.

Jamil juga menambahkan, pihaknya diberi tugas khusus selain tugas perkarantinaan oleh Mentan SYL untuk mengawal upaya peningkatan ekspor pertanian. Untuk itu, melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian atau Gratieks, ia dan jajarannya mengawal capaian targetnya hingga tahun 2024.

Sebagai informasi, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis (15/1) tercatat, kinerja ekspor secara sektoral yang paling menggembirakan adalah ekspor produk pertanian yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 13,98 %, yakni dari US$3,61 miliar di tahun 2019 menjadi US$4,12 miliar.

"Ini melampaui  target Gratieks tahap ke-1 yang dipatok hanya 12% saja," tutur Jamil. "Ekspor bukan hanya soal angka, tetapi soal legacy atau kebanggaan. Saya yakin dengan semangat yang sama, kita mampu mencapai target Gratieks sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi," tukas Jamil.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: