Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar: Gelembung Bitcoin Akan Segera Berakhir

Pakar: Gelembung Bitcoin Akan Segera Berakhir Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Demidko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anatoly Aksakov, anggota Duma Negara Rusia, telah menegaskan kembali sikap negatifnya terhadap Bitcoin (BTC).

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita lokal TASS, Aksakov berpendapat bahwa Bitcoin tidak didukung oleh apa pun dan dengan demikian, gelembung Bitcoin siap untuk meledak cepat atau lambat.

Baca Juga: Mantan CEO Ripple Akui Pernah Kehilangan Bitcoin hingga Miliaran

"Bitcoin tidak didukung oleh apa pun sebagai cryptocurrency. Ini adalah mata uang pribadi dan nilainya didasarkan pada kepercayaan sistem data terkait. Dalam konteks ini, Bitcoin menyediakan dasar untuk gelembung di pasar crypto. Saya pikir, gelembung ini akan meledak cepat atau lambat," kata Anatoly dikutip dari Cointelegraph, Senin (18/1/2021).

Aksakov juga mendesak peraturan ketat tentang Bitcoin, mengisyaratkan bahwa yurisdiksi global mungkin harus melarangnya sebagai metode pembayaran. Rusia telah melarang pembayaran bertenaga kripto yang efektif mulai 1 Januari 2021.

Aksakov menyatakan, "Semua saluran penggunaan Bitcoin untuk membiayai perdagangan narkoba, operasi teroris, pencucian uang, skema korupsi, dan lain-lain harus diputus."

Aksakov juga mencatat bahwa Bitcoin adalah ibu dari blockchain. "Teknologi Blockchain telah ada sejak lama. Namun, berkat Bitcoin, teknologi ini menjadi populer dan sekarang banyak digunakan," katanya.

Aksakov tidak sendirian dalam menyatakan bahwa Bitcoin adalah sebuah gelembung. Michael Hartnett, kepala strategi investasi di Bank of America Securities, berpendapat bahwa Bitcoin terlihat seperti "induk dari semua gelembung" pada awal Januari 2021.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Cointelegraph, Aksakov muncul sebagai salah satu kritikus Bitcoin terbesar pada tahun 2020. Dia yakin bahwa Bitcoin "tidak memiliki masa depan" dan pembayaran kripto akan menghancurkan sistem keuangan global.

Menyusul reli besar-besaran Bitcoin yang mendorong harganya mencapai US$42.000 pada bulan Januari, sejumlah otoritas global telah menyatakan kritik terhadap cryptocurrency terbesar di dunia. Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde berdebat pada 13 Januari bahwa Bitcoin adalah "aset yang sangat spekulatif" dan "bisnis lucu" yang berkontribusi pada pencucian uang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: