Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Likuidator Cari Cara Kembalikan Dana dari Penipuan Bitcoin MTI

Likuidator Cari Cara Kembalikan Dana dari Penipuan Bitcoin MTI Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kurang dari sebulan setelah Pengadilan Tinggi Cape Town mengabulkan perintah likuidasi sementara terhadap Mirror Trading International, para likuidator mencari kekuatan yang lebih besar untuk menyelidiki perusahaan dan memulihkan dana investor.

Menurut Herman Bester, salah satu dari empat likuidator yang ditunjuk, tim perlu beroperasi di berbagai yurisdiksi untuk memastikan cakupan penuh operasi MTI.

Baca Juga: Pakar: Gelembung Bitcoin Akan Segera Berakhir

Likuidator saat ini mencoba melacak semua aset perusahaan. Setelah proses ini, tim akan mengajukan laporan resmi ke pengadilan yang menunjukkan kemungkinan berhasil mengembalikan dana investor kepada korban dugaan penipuan menurut laporan Cointelegraph, Senin (18/1/2021).

Menurut Bloomberg, pengadilan dapat memberikan perintah akhir untuk proses likuidasi pada 1 Maret jika proses persidangan tetap tidak ditentang. Pertemuan pertama kreditur MTI akan berlangsung dua bulan setelah perintah pengadilan untuk memilih likuidator terakhir. Dilihat dari likuidasi terkait penipuan crypto sebelumnya, kreditor MTI mungkin memiliki jalan yang panjang.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Cointelegraph, Dewan Sekuritas Negara Bagian Texas dan Otoritas Perilaku Jasa Keuangan Afrika Selatan mengambil tindakan terhadap perusahaan tersebut pada tahun 2020.

MTI dituduh menyesatkan kliennya untuk berinvestasi dalam skemanya, menjanjikan laba atas investasi 10% per bulan. Skema MLM Bitcoin (BTC) yang diduga juga diklaim memiliki lebih dari 260.000 investor dari lebih dari 170 negara.

Namun, investigasi FSCA terhadap operasi perusahaan tidak menemukan bukti perdagangan yang berhasil oleh perusahaan. Secara total, MTI diyakini memiliki sekitar 23.000 BTC senilai lebih dari US$880 juta atau sekitar Rp12,4 triliun dengan harga Bitcoin saat ini.

Menurut outlet media Afrika Selatan The Citizen, kebocoran komunikasi internal dilaporkan menunjukkan bahwa eksekutif senior di perusahaan tidak mengetahui penipuan tersebut. Menurut detail dari pertemuan Zoom yang dimaksud, hanya CEO Johann Steynberg yang memegang kendali penuh atas operasi perusahaan.

Steynberg dilaporkan AWOL dan diyakini berada di Brasil. Selain itu, tidak ada seorang pun di perusahaan yang mendengar kabar darinya sejak Desember 2020. Komunikasi resmi terakhir warga Polokwane adalah penyangkalan atas tuduhan terhadap perusahaan.

MTI adalah salah satu dari beberapa dugaan penipuan terkait kripto di Afrika Selatan. Skema investasi ini memanfaatkan popularitas Bitcoin di negara tersebut untuk menipu para korban yang tidak menaruh curiga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: