Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Tahan Diri, XI Jinping Akhirnya Beri Perpisahan Resmi buat Trump: Ini Pembebasan Baik!

Sempat Tahan Diri, XI Jinping Akhirnya Beri Perpisahan Resmi buat Trump: Ini Pembebasan Baik! Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Beberapa negara memanfaatkan transisi kepresidenan Amerika Serikat (AS) sebagai waktu untuk bergerak melampaui apa yang disebut sebagai retorika keras kepada pemerintah yang turun.

Di sisi lain dengan waktu yang bersamaan, langkah itu dipakai untuk menciptakan nada baru bagi pemerintahan yang akan datang. 

Baca Juga: Dengan Lenyapnya Trump dari Muka AS, Kim Jong-un Sadar Telah Dukung Orang yang Salah

Seperti dilansir US News, Kamis (21/1/2021), China pada 2021 adalah salah satunya.

"Pembebasan yang bagus, Donald Trump!" seperti tweet gembira dari layanan berita negara China Xinhua pada Rabu (20/1/2021) dini hari, tak lama sebelum Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih untuk terakhir kalinya.

Unggahan itu terkait dengan kolom yang mengecam hari-hari pemerintahan Trump yang melemah sebagai "pertunjukan yang tidak masuk akal" dan mengecam politisi sekutu atas upaya berkelanjutan untuk menjatuhkan sanksi ekonomi dan diplomatik pada Beijing.

Beberapa saat kemudian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam konferensi pers menyebut Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sebagai "badut kiamat."

Perdagangan barbs publik dengan Partai Komunis China mungkin merupakan elemen yang paling terlihat dari kebijakan luar negeri pemerintahan Trump.

Dan dalam sambutan terakhirnya sebagai presiden di landasan sebelum Air Force One di Pangkalan Gabungan Andrews pada Rabu (20/1/2021) pagi, Trump menyimpulkan dengan menyalahkan Beijing atas efek merusak dari virus corona pada AS di bawah pengawasannya, termasuk ekonomi yang terguncang dan berita Selasa bahwa AS telah menandai 400.000 kematian akibat virus itu.

Pompeo, yang pernah menjadi mantan Prajurit Dingin, juga memusatkan kemarahannya pada China dan sering merujuknya dalam serangkaian tweet dalam beberapa hari terakhir yang menandai berakhirnya 1.000 hari sebagai menteri luar negeri yang berpengaruh kepada Trump.

Komentar Hua pada Rabu (20/1/2021) pagi menanggapi pernyataan Pompeo pada Selasa (19/1/2021) bahwa perlakuan China terhadap etnis Uighur di provinsi Xinjiang sama dengan "genosida" --pernyataan monumental dari seorang kepala diplomat yang mencerminkan keprihatinan internasional yang meluas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: