Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banjir Mendekat ke Jakarta, Anies Baswedan Siap Siaga

Banjir Mendekat ke Jakarta, Anies Baswedan Siap Siaga Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Tak hanya itu, sejumlah pintu air yang selama ini jadi titik-titik banjir juga menunjukkan kenaikan status. Misalnya, Pintu Air Pulogadung berstatus siaga 3 atau waspada. Begitu juga Pintu Air Pasar Ikan dan Pintu Air Marina. Masing-masing berstatus siaga 2. “Penyebabnya, curah hujan yang tinggi,” kata Insaf.

Mengantisipasi hal ini, Anies langsung memerintahkan anah buahnya untuk siaga. Kemarin, Anies juga turun ke lapangan mengecek beberapa pompa. Salah satunya, Anies meninjau rumah pompa underpass Dukuh Atas. Anies juga telah menyiagakan ratusan pompa stasioner agar Ibu Kota tidak terendam.

 

“Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan pompa stasioner sebanyak 487 Unit di 178 lokasi rumah pompa,” kata Anies, melalui Instagram @aniesbaswedan.

Ratusan pompa itu masih akan bertambah. Sebab, Anies memastikan pompa air di rumah-rumah pompa lainnya tetap beroperasi. Misalnya, di rumah pompa Pluit yang berlokasi di Jalan Muara Baru Ujung Gedung Pompa, Penjaringan, Jakarta Utara. Rumah pompa ini memang beroperasi untuk pengendalian banjir di hilir sungai yang ada di Jakarta Utara.

Anies menyebut, rumah pompa ini merupakan salah satu sistem pengendalian air yang cukup penting di Jakarta. “Saat ini, terdapat 10 unit pompa dan 6 unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personil,” ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Selain itu, dia juga mengunggah sebuah tautan bernama aplikasi JAKI untuk mengetahui kondisi banjir di wilayah Jakarta. Anies mengimbau kepada warga Jakarta yang menemukan genangan air melaporkan kejadian tersebut.

“Saat ini Jakarta sedang dirundung hujan. Bagi kamu yang menemukan genangan, kamu bisa segera lapor melalui fitur JakLapor di aplikasi JAKI. Tetap jaga diri dan siaga bersama JAKI. Unduh Aplikasi JAKI melalui Google Play (bit.ly/appsjaki) dan App Store (bit.ly/appsjakiios),” pesannya, melalui akun facebook miliknya, kemarin.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, cuaca ekstrim masih akan melanda Indonesia hingga Februari. Akibatnya, potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, bisa kapan saja datang.

Kepala BMKG, Prof Dwikorita Karnawati mengatakan, terjadi peningkatan curah hujan bulanan mencapai 300-500 mm. Ini setara dengan peningkatan curah hujan 40-80 persen dari normalnya. Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia atau 94 persen dari 342 Zona Musim sudah memasuki puncak musim hujan.

Sebagian besar wilayah yang berada pada puncak musim hujan tersebut terutama sebagian Sumatera bagian Selatan, sebagian besar Jawa, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.

“Sejak Oktober 2020, BMKG memberikan peringatan dini potensi terjadinya kondisi ekstrim. Terkait cuaca akibat berbagai fenomena yang dikhawatirkan akan terjadi bersamaan dengan musim hujan,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (23/1). 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: