Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riwayat Banjir Besar di DKI Jakarta dari Tahun 1918 hingga 2020

Riwayat Banjir Besar di DKI Jakarta dari Tahun 1918 hingga 2020 Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hujan yang mengguyur Jakarta pada Minggu (24/1/2021) pagi menyebabkan sejumlah ruas jalan dan beberapa kawasan tergenang banjir .

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta ada 7 Rukun Tetangga (RT) dan 15 ruas jalan tergenang akibat hujan deras dengan ketinggian bervariasi mulai dari 10 hingga 45 centimeter. 

Baca Juga: Banjir Mendekat ke Jakarta, Anies Baswedan Siap Siaga

Banjir memang sudah menjadi langganan ibu kota. Okezone akan mengulas riwayat banjir yang pernah terjadi.

1. Banjir Jakarta 1918

Pada 1918, Jakarta yang masih bernama Batavia dilanda banjir besar di tenggarai akibat maraknya perambahan hutan di kawasan Puncak, Bogor untuk dijadikan kebun teh. Disebutkan banyak korban jiwa dalam peristiwa itu.

Pemerintah Hindia Belanda kemudian membuat perencanaan mencegah terjadinya lagi banjir serupa dengan mengendalikan air agar tak masuk ke kota. Belanda membuat kanal agar air dari Puncak bisa mengalir ke laut.

2. Banjir Jakarta 1979

Pada 19 sampai 20 Januari 1979, banjir besar juga pernah melanda sebagian besar Jakarta, mengakibatkan 714.861 orang mengungsi dan 20 orang dilaporkan hilang.

3. Banjir Jakarta 1996

Pada 9 sampai 11 Februari 1996, DKI Jakarta kembali mengalami banjir besar. Ketinggian air di kawasan tertentu mencapai 7 meter. Sedikitnya 20 orang tewas dan 30.000 lainnya mengungsi.

4. Banjir Jakarta 2007

Pada 1 sampai 2 Februari 2007, DKI Jakarta kembali terendam air. Ini termasuk bencana terburuk di mana 80 orang tewas, 320.000 terpaksa mengungsi. Kerugian akibat banjir tahun ini mencapai 4,3 triliun.

5. Banjir Jakarta 2010

Banjir besar menghantam Jakarta dan sekitarnya pada 10 Februari 2010. Sebanyak 863 orang harus mengungsi. Banjir ini ditenggarai akibat buruknya sistem pengendalian air sehingga meluap ke permukiman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: