Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Harga CPO di W3 Januari: Melemah yang Berpotensi Menguat

Kabar Harga CPO di W3 Januari: Melemah yang Berpotensi Menguat Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melewati pekan III Januari 2021, harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada CIF Rotterdam basis tercatat menguat sebesar 18,5 persen menjadi US$976 per MT (atau sekitar Rp13.761.600 per MT) dibandingkan periode yang sama secara y-o-y.

Jika dibandingkan pekan lalu, average price yang tercatat tersebut melemah 5,3 persen dari yang sebelumnya sebesar US$1.031 per MT (atau sekitar Rp14.537.100 per MT).

Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 masih masif di Indonesia, harga rata-rata CPO tersebut berhasil mencetak harga tertinggi dibandingkan sebelum serangan masif Covid-19 di Indonesia. Tidak hanya itu, harga CPO saat ini juga membawa harapan baru untuk harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

Baca Juga: Awali 2021, Boven Digoel Buka Keran Ekspor CPO Perdana ke India

Akhir-akhir ini, harga CPO memang sedang dalam tren menukik naik. Bahkan pada 6 Januari lalu, harga CPO menyentuh level US$1.135 per MT (atau sekitar Rp16.003.500 per MT). Namun, melemahnya harga CPO pada pekan ini diperkirakan akibat adanya persepsi bahwa pasokan CPO melimpah.

Berdasarkan survei Reuters, produksi CPO di dua negara produsen utama yakni Indonesia dan Malaysia akan naik tahun 2021. Sesuai hukum ekonomi, saat pasokan naik maka wajar saja harga akan turun. Dari faktor alam, hujan lebat dan banjir yang terjadi pada periode tersebut tentu menjadi salah satu faktor yang mengganggu rantai pasok industri sawit. Berbagai aktivitas di perkebunan menjadi terhambat.

Analis Capital Futures, Wahyu Laksono menuturkan salah satu faktor fundamental yang mempengaruhi harga CPO yakni adanya lonjakan harga yang dialami oleh komoditas kompetitor, seperti kacang kedelai. "Harga kacang kedelai juga tengah menguat seiring dengan antisipasi penurunan produksi minyak kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia," ungkapnya.

Kendati demikian, analis dan pelaku pasar optimis bahwa harga CPO masih berpeluang menguat di kuartal I-2021 ini. Produksi diharapkan pulih pada semester II tahun ini karena curah hujan yang tinggi dan pemupukan yang lebih baik akibat kenaikan harga.

Reuters memperkirakan, produksi Indonesia pada 2021 diperkirakan naik 1,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 48,3 juta ton. Sementara produksi Malaysia diperkirakan naik 2,4 persen menjadi 19,6 juta ton. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: