Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Jamkrindo Jamin 564.823 Debitur Kredit Modal Kerja

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Jamkrindo Jamin 564.823 Debitur Kredit Modal Kerja Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jamkrindo senantiasa mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas oleh pemerintah. Sampai dengan Jumat, 22 Januari 2021, Jamkrindo bersama anak usahanya, Jamkrindo Syariah, telah melakukan penjaminan terhadap 564.823 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) PEN.

Direktur Utama Jamkrindo, Putrama Wahju Setyawan, mengatakan bahwa perusahaan telah merealisasikan penjaminan PEN sebesar RP9,34 triliun dengan rincian Jamkrindo sebesar Rp6,70 triliun dan Jamkrindo Syariah sebesar Rp2,64 triliun.

Baca Juga: Penyaluran Kredit di Triwulan I 2021 Diprediksi Mulai Bergairah

Adapun tujuan pemberian kredit modal kerja ialah untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha, khususnya para pelaku UMKM. Putrama mengatakan, program penjaminan KMK dalam rangka PEN sangat dibutuhkan untuk menambah keyakinan (confidence) perbankan dalam menyalurkan kredit modal kerja.

"Jamkrindo telah bekerja sama dengan berbagai kalangan perbankan untuk mendorong agar program tersebut bisa berjalan dengan sukses," kata Putrama dalam siaran pers, Senin (25/1/2021).

Skema penjaminan KMK UMKM telah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan 71/2020. Dalam pelaksanaannya, pemerintah menugaskan Jamkrindo dan Askrindo, yang merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group, untuk melaksanakan penjaminan program PEN dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan negara, serta kesinambungan fiskal.

Selain melakukan Penjaminan PEN, Jamkrindo tetap berkomitmen untuk tetap menyalurkan pinjaman kemitraan kepada mitra binaan. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian khususnya pengusahaan mikro yang belum dapat akses perbankan.

"Kami tidak hanya memberikan pinjaman kemitraan, tetapi juga turut melakukan pendampingan bagi pelaku UMKM mitra binaan," kata Putrama.

Di Ciletuh Palabuhanratu, Unesco Global Geopark, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jamkrindo sukses meningkatkan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam UKM Saluyu yang sebagian besar merupakan eks tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri yang memilih pulang kampung untuk membuka usaha di tengah terus meningkatnya popularitas Geopark Ciletuh.

Jamkrindo dan UKM Saluyu sejak awal tahun 2020 melakukan diskusi intensif dan pencarian ide usaha berbasis bahan baku lokal. Lalu, disepakati untuk memberi nilai tambah pada mangga yang merupakan salah satu komoditas lokal di Geopark Ciletuh dengan cara memproduksi makanan olahan berupa kripik mangga yang menjadi oleh-oleh khas dari Geopark Ciletuh.

Berbagai pendampingan dilakukan agar UKM Saluyu memiliki daya ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Jamkrindo juga memberikan bantuan mesin pengolah mangga dan juga pelatihan promosi pemasaran produk dan juga pendampingan perluasan jaringan pemasaran.

Model pemberdayaan yang dilakukan di Geopark Ciletuh tersebut merupakan bagian dari upaya Jamkrindo berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s. Ke depan, model dan semangat pemberdayaan ini akan diterapkan juga di wilayah lainnya, antara lain Garut. Sebelum di Geopark Ciletuh, model pemberdayaan berbasis komunitas tersebut juga telah berhasil Jamkrindo implementasikan kepada para petani mete di Larantuka.

PT Jamkrindo merupakan perusahaan penjaminan yang saat ini merupakan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) dengan induk holding PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, PT Jamkrindo berkomitmen untuk senantiasa memberikan penjaminan bagi para mitra perbankan dan lembaga keuangan nonbank.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: