Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dikatain Sales Vaksin dan Terima Duit, Ngeri Kali!! dr Tirta Ngamuk Sejadi-jadinya

Dikatain Sales Vaksin dan Terima Duit, Ngeri Kali!! dr Tirta Ngamuk Sejadi-jadinya Kredit Foto: Instagram/dr.tirta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Influencer sekaligus relawan Covid, dr Tirta Hudhi, dalam meyakinkan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 tidak sepenuhnya berjalan lancar. Bahkan, saking gencarnya mempromosikan vaksin, dirinya pun malah dituding menerima bayaran.

Terkait itu, ia pun menegaskan bahwa aksinya selama ini tidak didasari oleh bayaran. Ia pun berharap pandemi Covid-19 lekas berakhir. Baca Juga: Ngeri! Dibongkar dr Tirta: Ahok dan Raffi Pesta-Pesta, Istana Langsung Rapat Bahas...

“Kalau dipaksa pakai vaksin melanggar HAM dong! Kalau misalnya orang tidak mau divaksin, situ dibayar si jadinya promosi terus,” tuding seorang netter.

“Wei kampret, lu tuh mikir kalau ngomong gue enggak dibayar sepeserpun, gue pengen cepat kelar, biar bisnis gua beberapa jalan lagi, lu kalau kayak gini fitnah lu, ngotak kalau komen, vaksin denda itu belum ada, Wamenhumkam kemaren jelaskan yang pertama edukasi, bukan denda, makanya kalau baca berita jangan judul doang, malu-maluin lu,” tegasnya, lewat unggahan di TikTok dan Instagramnya pada Senin (25/1). Baca Juga: Geger Legislator PDIP Ogah Divaksin, Langsung Disamber dr Tirta: 9 Bulan Kemane Aje Bos?

Lanjutnya, ia kemudian meminta bukti yang jelas bila ada pihak-pihak yang menuding dirinya dibayar oleh pemerintah.

“Ganti aja itu akun lu kalau enggak bisa Google, enggak bisa baca berita yang benar. Nuduh orang dibayar, nuduh gue sales vaksin, buktikan mutasi rekening,” ujarnya.

“Punya kuota, punya otak dipakek. Pak Joko Widodo susah payah, ganggu program aja lu. Orang-orang kayak lu ini yang ganggu penanganan Covid. Pengen hidup normal? Jangan sebar hoaks makanya,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: