Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uji Coba Pemilu Berbasis Blockchain Akan Segera Dimulai di India

Uji Coba Pemilu Berbasis Blockchain Akan Segera Dimulai di India Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uji coba pemungutan suara dengan bantuan blockchain di India akan segera dimulai. dengan bantuan blockchain memungkinkan pemilih untuk mengirim surat suara dari luar provinsi asal mereka berada.

Ketua Komisioner Pemilihan Sunil Arora mengatakan bahwa penelitian dengan menggunakan teknologi mutakhir sudah dimulai dan uji coba tiruan akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Tumbuhan Trader Aset Kripto di Indonesia, Tokocrypto Gelar Indonesia Crypto Grand Prix 2021

Komisi Pemilihan Umum India bekerja bersama para peneliti dari Institut Teknologi Madras India dalam menciptakan cara yang aman untuk memverifikasi identitas dan memungkinkan pemungutan suara dari daerah-daerah yang jauh di negara itu dan sekitarnya. Pada hari yang sama, Arora mengonfirmasi proposal yang akan memberikan kesempatan bagi warga India yang tinggal di luar negeri untuk terlibat dalam proses pemungutan suara.

"Aspek blockchain dari sistem akan melihat kertas e-ballot yang dipersonalisasi yang dihasilkan oleh blockchain setelah identitas pemilih diverifikasi. Suara berikutnya kemudian dienkripsi, menghasilkan hash blockchain," kata mantan Wakil Komisaris Senior Pemilu Sandeep Saxena.

Setelah identitas pemilih ditetapkan oleh sistem, kertas e-ballot yang dipersonalisasi dengan blockchain akan dibuat. "Saat pemungutan suara diberikan, surat suara akan dienkripsi dengan aman dan tagar blockchain. Notifikasi hashtag ini akan dikirim ke berbagai pemangku kepentingan, dalam hal ini kandidat dan partai politik,” kata Saxena dikutip dari Cointelegraph, Selasa (26/1/2021).

Saxena menjelaskan bahwa sistem tersebut tidak dirancang untuk memungkinkan orang memilih dari rumah. Sebaliknya, mereka tetap harus berkumpul di tempat pemungutan suara yang ditentukan, hanya saja tidak di tempat pemungutan suara tempat mereka terdaftar.

Menekankan tahap awal di mana proyek tersebut masih ada, Saxena mengatakan para pemilih yang ingin menggunakan prosedur pemungutan suara ini mungkin harus mengaturnya terlebih dahulu.

Di sisi lain dunia, dua pemilu terbaru di Amerika Serikat dirusak oleh tuduhan manipulasi suara yang tidak berdasar, baik oleh kolusi Rusia atau penghitungan suara yang curang.

Munculnya teknologi blockchain di tengah kehebohan semacam itu telah menyebabkan beberapa orang menyarankan kemampuannya untuk mengamankan cryptocurrency juga dapat diterapkan pada proses pemilihan.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: