Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kena Rasisme, Natalius Pigai 'Ngadu' ke Menhan AS

Kena Rasisme, Natalius Pigai 'Ngadu' ke Menhan AS Kredit Foto: IG @natalius_pigai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus rasisme yang diduga dilakukan Ambroncius Nababan terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai sedang mendapatkan sorotan publik. Kasus rasime itu sendiri berawal dari positingan di Facebook pribadi Ambroncius Nababan yang menyandingkan foto Natalius Pigai dengan gorila.

Di saat kasus rasial itu masih terus bergulir, Natalius Pigai mencuit di akun sosial media twitternya. Namun uniknya, Natalius Pigai justru mencuit dengan mengaku bangga dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin.

Baca Juga: Kasus Rasisme Natalius Pigai, KSP Minta Polri Tindak Tegas: Jangan Ragu!

"I am proud of you, mr @LloydAustin black African American most powerful gentlement in the world. We have been on fire againt Indonesian Colective (state) Racism to black African Melanesian (Papuan) more then 50 years. Torture, killing & slow motion genocide. We need attention," mengutip dari akun twitter @NataliusPigai2, Selasa (26/1/2021).

Sebelumnya, Ambroncius Nababan mengeluarkan klarifikasi terkait dengan kasus dugaan tindakan rasisme kepada tokoh Papua Natalius Pigai. Ada beberapa poin yang dikeluarkan oleh Ambroncius Nababan terkait dengan kasus tersebut.

Pertama adalah mengakui jika dirinya memang mem-posting di akun Facebook pribadi untuk menanggapi berita mengenai Natalius Pigai yang menolak divaksin. Berdasarkan pernyataannya, dalam berita tersebut, Natalius Pigai enggan divaksin dengan merek Sinovac dan lebih memilih untuk membeli vaksin merek lain.

"Memang benar saya yang posting di FB (Facebook) pribadi saya tentang menanggapi berita oknum (Sdr Natalius Pigai) yang menolak vaksin covid 19 merek Sinovac dan menyatakan di media bahwa oknum tersebut tidak percaya pada vaksin Sinovac yang disuntikan kepada Presiden RI (Joko Widodo) dan memilih untuk membeli vaksin merek lain dari luar negeri," ujarnya dalam video jumpa pers yang disiarkan di YouTube, Selasa (26/1/2021).

Ambroncius Nababan menambahkan, membaca berita tersebut dirinya mengaku sangat marah karena begitu tegahnya Natalius Pigai menyerang Presiden Joko Widodo. Padahal, Presiden Joko Widodo ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa vaksin Sinovac aman untuk disuntikkan ke tubuh manusia.

"Memang hak asasi semua orang menolak divaksin, tapi jangan ikut memprovokasi orang lain dengan narasi seakan-akan vaksin Sinovac tidak aman buat manusia," ucapnya.

Oleh karena itu, Ambroncius Nababan menyebut jika postingannya tersebut hanyalah kritik untuk pribadi dari Natalius Pigai dan bukan ditunjukan kepada masyarakat Papua. Walaupun kritiknya tersebut lanjut Ambroncius, menurutnya sangat tajam dengan tujuan agar Natalius Pigai tidak memprovokasi rakyat untuk menolak vaksin Sinovac.

Ambroncius juga memohon maaf atas kritikannya yang menyinggung masyarakat Papua secara luas. Menurutnya, sangat tidak mungkin dirinya menghina masyarakat Papua karena dirinya mengaku diadati oleh di Papua dan diangkat sebagai anak Papua dengan acara lompat piring dan bakar batu di Kabupaten Kerom dan Jayapura.

Dengan begitu, dirinya tidak mungkin menyakiti atau menghina masyarakat Papua yang dicintainya. Karena kritikan tersebut hanya ditunjukan kepada oknum yang kebetulan merupakan anak Papua juga.

"Saya benar-benar dengan hati yang tulus memohon maaf kepada masyarakat Papua. Mohon hal ini tidak menjadikan kita menjadi salah pengertian. Mudah-mudahan hal ini dapat dimaklumi dan dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya buat saya," kata Ambroncius.

Ambroncius mengaku akan bertanggung jawab jika Natalius Pigai menggugat dirinya secara hukum. Bahkan, dirinya menegaskan tidak akan lari dari masalah tersebut.

"Saya tetap bertanggung jawab kepada oknum tersebut bila saya dianggap melanggar hukum, tapi intinya saya tidak ada maksud sedikitpun untuk melukai hati masyarakat Papua. Untuk itu, kepada saudara saya masyarakat Papua agar dapat memaafkan saya," jelas Ambroncius.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: