Brunei Resmi Pimpin ASEAN di Tahun 2021, Angkat Slogan We Care, We Prepare, We Prosper

Warta Ekonomi, Jakarta -

Brunei Darussalam akan memimpin ASEAN (Association of Southeast Asia Nation) pada 2021 sejak mengambil alih kursi ketua dari Vietnam. Brunei, yang secara resmi menjabat ketua ASEAN sejak KTT ke-37 di Hanoi pada November 2019, berkesempatan meneruskan dan mengembangkan program-program Vietnam untuk masa kepemimpinannya.

Brunei dipastikan mengangkat slogan "We Care, We Prepare, We Prosper" untuk tahun 2021. Negara itu juga diharapkan bisa mulai mengharmonisasikan negara-negara ASEAN demi meningkatkan kesejahteraan, mengedepankan mekanisme ASEAN-Centered, termasuk upaya membangun ASEAN Community yang khususnya sebagai respons atas pandemi Covid-19.

"Diharap bisa melakukan kepemimpinan dalam upaya koordinasi lewat dialog dengan para mitra. Mencari langkah-langkah inovatif dengan program turunan ASEAN dan mekanisme ASEAN-Centered yang ada," kata Andrew Mantong, peneliti CSIS Indonesia, dari Departement of International Relations, dalam seminar daring "Outlook for ASEAN in 2021: Discussing the Agenda for Brunei's Chairmanship," pada Selasa (26/1/2021).

Brunei diharapkan telah menyusun kerangka kerja pemulihan ASEAN secara komprehensif tahun 2021. Itu bisa meliputi pembentukan aturan koridor perjalanan (travel corridor), mengoperasikan cadangan perbekalan kesehatan ASEAN untuk kedaruratan kesehatan masyarakat dan penyakit berkembang (APCHEED), dan memanfaatkan dana tanggap darurat Covid-19 dalam pengadaan vaksin, serta perlengkapan medis untuk rakyat ASEAN.

Sementara itu dalam pidatonya di Bandar Seri Begawan, Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah mengatakan Vietnam telah menyatukan ASEAN sebagai respons organisasi terhadap Covid-19. Sultan juga menambahkan bahwa Brunei akan melanjutkan dan memajukan pemulihan untuk ASEAN yang lebih baik.

Sultan Brunei, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan tema kepemimpinan Brunei di ASEAN tahun 2021 dengan slogan, "We Care, We Prepare, We Prosper." Orang nomor satu di Brunei itu menjabarkan tiga poin prioritas itu sebagai: 1) peduli terhadap orang lain dan kesejahteraan satu sama lain, 2) mempersiapkan peluang dan tantangan di masa depan, serta 3) sejahtera bersama sebagai wilayah yang bersatu.

Pemimpin baru ASEAN itu menandatangani deklarasi pada 12 November 2019, yang telah menyatakan sebuah rencana perjalanan (travel corricor) pada 2021. Deklarasi ini dapat membebaskan wisatawan dari pembatasan Covid-19. Namun rencana tersebut masih belum pasti, dilihat dari penanganan pandemi yang berbeda dari masing-masing negara anggota ASEAN.

Sebagai informasi, Brunei masih belum mencatatkan kasus Covid-19 baru sejak 14 Oktober 2019, dengan catatan masih menutup pejalanan turis yang tidak penting. Sejak pemerintah mulai menerapkan protokol pembatasan sosial sejak Juni 2019, negara di pulau Kalimantan itu mulai pulih seperti pada kondisi sebelum Covid-19.