Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Neraca Dagang Surplus, Mendag Malah Was-Was: Mengkhawatirkan...

Neraca Dagang Surplus, Mendag Malah Was-Was: Mengkhawatirkan... Kredit Foto: Antara/Ismar Patrizki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Neraca perdagangan selama periode Januari-Desember 2020 mengalami surplus sebesar US$21,74 miliar. Surplus tahun lalu itu cukup baik jika dibandingkan dengan 2019 dan 2018 yang masing-masing mengalami defisit US$3,59 miliar dan US$8,70 miliar.

Namun, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi punya pandangan lain. Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia itu melihat surplus neraca perdagangan tahun lalu bukanlah prestasi. Justru, surplus yang disebut Lutfi sebagai surplus jumbo itu menggambarkan kerapuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Berita Baik di Tahun Pandemi, Neraca Dagang RI Surplus US$21,74 Miliar

"Surplus kita sekitar US$21 miliar. Menurut hemat saya, sangat mengkhawatirkan karena ekspor kita turun 2,6%, tetapi impornya jauh lebih dalam turun sekitar 17,3%," kata Lutfi dalam diskusi di Jakarta, Selasa (26/1/2021).

Salah satu indikatornya, Lutfi menyebutkan bahwa impor penurunan bahan baku/bahan penolong sebesar 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal, sekitar 70,2% barang yang diimpor Indonesia merupakan bahan baku/bahan penolong.

"Saya takut akan terjadi juga pelemahan terhadap sektor produksi yang dikonsumsi di dalam negeri," tegasnya.

Tidak hanya bahan baku, barang-barang modal juga mengalami penurunan nilai impor. Secara keseluruhan, kinerja impor sepanjang 2020 sebesar US$141,57 miliar atau menurun 17,34% dibandingkan 2019 yang sebesar US$171,28 miliar.

Lutfi pun menganalogikan kondisi ekonomi Indonesia saat ini seperti sedang cedera dan berada dalam lari maraton. Indonesia tidak bisa berhenti begitu saja meninggalkan arena berlari itu. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu disiasati agar bisa sampai ke garis finish.

"Untuk survive dari lari marathon ini, kita perlu mengerjakan beberapa hal. Kita mesti membereskan yang injury tadi, ankle kita yang terkilir tadi itu kita mesti disiasati. Kita tidak punya banyak waktu karena kita mesti finish maratonnya," ujar Lutfi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: