Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerakan Militer AS dan Taiwan Bikin Cemas, Duh! Manuver China Sama Sekali Gak Terduga

Gerakan Militer AS dan Taiwan Bikin Cemas, Duh! Manuver China Sama Sekali Gak Terduga Kredit Foto: Reuters/Damir Sagolj
Warta Ekonomi, Beijing -

Beijing menerbangkan 15 jet tempur ke wilayah udara Taiwan untuk kedua kalinya dalam dua hari setelah Amerika Serikat (AS) mengirim kapal induk ke Laut China Selatan yang disengketakan.

Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, angkatan udara China menerbangkan 15 pesawat militer ke Taiwan pada Minggu (24/1/2021).

Baca Juga: Simulasikan Skenario Perang, Taiwan Pamer Kesiapan Tempur ke China

Sehari sebelumnya, sejumlah jet tempur dan pembom juga telah dikirim ke wilayah udara Taiwan.

Menanggapi pesawat China ini, Taiwan mengerahkan pesawat tempur dan sistem pertahanan udara serta menyiarkan pesan peringatan melalui radio.

Pesawat China ini disebut-sebut menjadi pesan mengerikan yang ditujukan kepada Presiden AS Joe Biden dan duta besar de-facto Taiwan diundang ke pelantikan Biden.

“Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog yang berarti dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis,” terang seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dikutip Daily Mail.

AS juga menuduh China mencoba membangun “kerajaan maritim” dengan pulau-pulau buatan yang dimiliterisasi di kawasan itu.

Terkait hal ini, China belum berkomentar tentang apa yang telah dilakukan angkatan udaranya selama akhir pekan.

Diketahui, selama bertahun-tahun, China menahan diri untuk tidak mengerahkan pesawat di zona identifikasi pertahanan udara barat daya Taiwan, meskipun memiliki hak untuk melakukannya karena wilayah tersebut tidak diakui oleh hukum internasional.

Namun “pertahanan diri ini rubuh” setelah sebuah kapal induk AS memasuki Laut China Selatan. Pentagon menyebutkan sebagai perjalanan untuk memastikan kebebasan laut. Namun Beijing mengatakan itu adalah upaya Washington untuk “melenturkan ototnya” di wilayah tersebut.

Kapal USS Theodore Roosevelt berlayar ke perairan yang disengketakan dengan kelompok penyerang kapal induknya pada Sabtu (23/1). Militer AS mengatakan kapal perang akan melakukan operasi rutin untuk memastikan kebebasan navigasi dan meyakinkan sekutu AS.

Theodore Roosevelt didampingi oleh kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga USS Bunker Hill, dan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Russell dan USS John Finn.

Patroli kapal ini juga terjadi di tengah kekhawatiran AS atas ketegangan antara China dan Taiwan, yang keduanya mengklaim bagian dari jalur air bersama dengan Malaysia, Vietnam, Filipina dan Brunei.

Pentagon mengatakan operasi rutin ini untuk memastikan kebebasan laut, membangun kemitraan yang mendorong keamanan maritim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: