Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahkan di Negara Importir, Hilirisasi Sawit Berikan Income Generating

Bahkan di Negara Importir, Hilirisasi Sawit Berikan Income Generating Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri perkebunan kelapa sawit merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk masyarakat dunia melalui Indonesia. Meskipun kelapa sawit hanya tumbuh dengan baik dan optimal di beberapa negara tropis, namun manfaatnya tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di negara-negara tropis, tetapi juga bagi seluruh masyarakat dunia (global inclusive).

Manfaat yang dimaksud dapat berupa konsumsi produk berbasis kelapa sawit seperti produk pangan, produk kesehatan, produk kosmetik/personal care, sumber energi, maupun dalam bentuk lain seperti kesempatan kerja dan sumber pendapatan.

Baca Juga: Kontribusi Luar Biasa Minyak Sawit dalam Pemenuhan Kebutuhan Global

Data United States Department of Agriculture (USDA) mencatat, produksi minyak sawit dunia meningkat dari sekitar 55 juta ton tahun 2010 menjadi 83,5 juta ton tahun 2020. Peningkatan produksi tersebut juga disertai dengan peningkatan volume impor minyak sawit dunia dari sekitar 37 juta ton menjadi 50,5 juta ton pada periode yang sama.

“Hal ini menunjukkan bahwa lebih 60 persen dari produksi minyak sawit dunia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan negara-negara yang bukan produsen minyak sawit,” seperti dikutip dari laporan PASPI Monitor. 

Dilansir dari laporan PASPI Monitor, data USDA mencatat top five negara importir minyak sawit dunia selama periode 2010-2020 yakni India (18,4 persen), Uni Eropa (15,2 persen), China (14,2 persen), Bangladesh-Pakistan (9,5 persen), dan Amerika Serikat (3,7 persen).

Hilirisasi minyak sawit di negara-negara importir tersebut menghasilkan manfaat ekonomi seperti menciptakan pendapatan (income generating) yang dapat dinikmati oleh masyarakat baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung pada industri hilir. 

Berdasarkan data Europe Economics yang diolah PASPI Monitor, income generating yang tercipta pada hilirisasi minyak sawit di negara importir, meningkat dari sekitar US$27 miliar tahun 2010 menjadi US$38 miliar tahun 2020.

Besarnya income generating tergantung pada intensitas hilirisasi minyak sawit di negara-negara importir. Misalnya, income generating yang tercipta dari hilirisasi sawit di Amerika Serikat lebih tinggi dibandingkan India dan China.

Hal ini dikarenakan minyak sawit di Amerika Serikat lebih banyak digunakan pada industri makanan (food industry) dan personal care termasuk produk toiletries dan kosmetik. Sementara itu, minyak sawit di India dan China lebih banyak digunakan untuk produk pangan seperti produk cooking oil dan produk mie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: