Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Syariah Indonesia Targetkan Pembiayaan Rp272 Triliun di 2025

Bank Syariah Indonesia Targetkan Pembiayaan Rp272 Triliun di 2025 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengatakan bahwa hasil merger tiga bank syariah BUMN yakni, Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan pembiayaan sebesar Rp 272 triliun pada 2025 dan pendanaan sebesar Rp 336 triliun pada 2025.

Hery mengatakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN memiliki tujuan untuk meningkatkan core competence bank syariah di Indonesia.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Targetkan 4 Tahun Mendatang Kuasai Pasar Global

"Tujuan tersebut diwujudkan melalui penggabungan bank syariah BUMN," kata Hery, Rabu (27/1/2021).

Selain pembiayaan dan pendanaan yang fantastis, BSI juga memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas dalam skala global berdasarkan kapitalisasi pasar.

"Bank syariah ini akan memiliki produk konsumer yang beragam, didukung kemampuan teknologi terbaik untuk menyediakan pelanggan dengan pengalaman perbankan digital yang lebih baik," katanya.

Hery menuturkan, BSI juga akan memiliki jaringan yang luas dengan lebih dari 1.200 kantor cabang sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik.

"Diharapkan pula tercipta pendapatan yang signifikan dan sinergi sehingga dapat menghasilkan kontribusi positif bagi pertumbuhan BSI," tutur Hery.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada hari Rabu, 27 Januari 2021 telah mengeluarkan izin pembentukan Bank Syariah Indonesia. Bank ini merupakan penggabungan dari PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah.

Izin tersebut diberikan melalui surat dengan Nomor : SR-3/PB.1/2021 perihal Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk, serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk Menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai Bank Hasil Penggabungan.

Selanjutnya, Bank Syariah Indonesia akan melakukan pengurusan di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Selain itu, juga perubahan saham di Bursa Efek Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Komitmen Lindungi dan Lestarikan Bahasa Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: