Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Produksi Pertanian, BPPSDMP Tingkatkan Pemantauan Lapangan dengan Kostratani

Genjot Produksi Pertanian, BPPSDMP Tingkatkan Pemantauan Lapangan dengan Kostratani Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka menjamin ketersediaan pangan, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian termasuk padi yang menjadi komoditi strategis nasional.

Melalui program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani), Kementerian Pertanian berkomitmen tinggi dalam mendorong percepatan pembangunan pertanian dan gerakan pertanian di tingkat kecamatan.

Baca Juga: Wujudkan SDM Pertanian Berdaya Saing, Kementan Lakukan PMB Polbangtan dan PEPI

Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia pada Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 tanggal 11 Januari 2021, bahwa produksi pangan nasional harus ditingkatkan.

Sejalan dengan arahan Presiden RI, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kecukupan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah tantangan yang harus diselesaikan. "Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya", ungkap Mentan dalam keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).

Untuk itu, dalam upaya mewujudkan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) meminta seluruh jajarannya agar terus memantau secara aktif kondisi dilapangan pertanaman padi dengan meningkatkan peran Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani).

"Kostratani harus mampu menjadi simpul koordinasi kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan," ungkap Prof. Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) melakukan pengawalan dan pemantauan pertanaman padi di wilayah tanggung jawabnya yaitu di Kabupaten Tangerang, Banten. Dalam kunjungannya yang didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, 

Kapusdiktan memantau beberapa area persawahan yang terkena luapan air sungai di Kecamatan Gunung Kaler. Dari total luasan lahan baku sawah seluas 2.505 ha, kurang lebih sekitar 10 ha lahan sawah terkena luapan air sungai dengan umur tanaman sekitar satu bulan. Namun dari hasil pemantauan, kondisi tersebut aman untuk tanaman, sehingga apabila tidak terjadi lagi luapan yang lebih besar dan air segera surut, maka tanaman padi tersebut akan bisa sampai panen di bulan Maret 2021.

Selain memantau tanaman padi, Kapusdiktan dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang mengunjungi kelompok tani Berkah Tani yang memproduksi beras. Kelompok tani tersebut sudah mampu memproduksi beras putih kualitas premium dan dipasarkan di beberapa pasar lokal dan juga Toko Tani Indonesia (TTI) baik yang ada di Pusat (Jakarta) maupun yang ada di Provinsi Banten.

Dengan total produksi gabah mencapai 500 ton per musim tanam, kelompok tani tersebut mampu memproduksi sekitar 300 ton beras. Menurut Ketua Kelompok, program Kostratani telah mempermudah mereka dalam berkoordinasi dengan penyuluh, mengakses bantuan seperti alat dan mesin pertanian, pupuk, dan benih serta membantu pemasaran mereka. Untuk itu, ke depan mereka berharap program Kostratani dapat terus dilaksanakan dalam rangka membantu petani untuk terus memproduksi pangan bagi masyarakat luas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: