Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kendalikan Covid-19 di Jabodetabek, Fahira Idris: Butuh Intervensi Pemerintah Pusat

Kendalikan Covid-19 di Jabodetabek, Fahira Idris: Butuh Intervensi Pemerintah Pusat Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak awal pandemi hingga saat ini, Jabodetabek yang melintasi 3 provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten) menjadi wilayah penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak. Mobilitas orang di wilayah ini memang cukup tinggi, terlebih di Jakarta yang merupakan pusat aktivitas dan kegiatan ekonomi dan pemerintahan.

Angka kasus Covid-19 yang tinggi di Jabodetabek tidak bisa dilepaskan dari tingginya mobilitas masyarakat di wilayah ini. Oleh karena itu, sudah saatnya penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan komprehensif. Saat ini, banyak lapisan pengambil kebijakan penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek, yaitu 3 Gubernur (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten—yang mempunyai kebijakan yang berbeda-beda), ditambah Pemerintah Pusat.

Baca Juga: Bersama-Sama Tekan Penularan Covid-19 dengan 3M dan 3T | Infografis

Anggota DPD RI yang juga Senator DKI Jakarta, Fahira Idris, mengungkapkan, jika dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan komprehensif, penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek akan berdampak besar kepada efektivitas penanganan pandemi tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga secara nasional.

Ini karena, jika upaya penanganan mulai dari regulasi, kebijakan, peningkatan 3T (testing, tracing, treatment), kedisiplinan penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak ditambah menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas) di Jabodetabek sifatnya setara atau satu kesatuan dan "satu komando" serta dikoordinasikan langsung oleh Pemerintah Pusat, diyakini penambahan kasus positif akan bisa dikendalikan.

"Jika kasus positif Covid-19 di Jabodetabek bisa dikendalikan bahkan diturunkan, secara nasional kasus aktif juga akan turun signifikan sehingga penanggulangan pandemi secara nasional akan lebih efektif dan terkendali. Hemat saya, sudah saatnya penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu, terintegrasi, komprehensif, setara dan diselenggarakan satu kesatuan dan 'satu komando' yang dikoordinasikan langsung oleh Pemerintah Pusat," ujar Fahira Idris di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Jika penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu dan dikoordinasikan langsung oleh Pemerintah Pusat, semua upaya mengendalikan laju pandemi di wilayah ini juga akan setara kualitasnya. Artinya, strategi penanggulangan Covid-19 terutama 3T dan kebijakan pembatasan di Jabodetabek harus sama atau mempunyai standar yang tidak berbeda.

Misalnya, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga harus mempunyai jumlah tes PCR yang sama dengan Jakarta (sesuai atau melampaui standar WHO). Begitu juga dengan kecepatan tracing dan treatment (pelayanan perawatan dan pengobatan) baik kapasitas rumah sakit maupun tenaga medis yang juga idealnya setara.

"Kenapa 3T penting? Karena di banyak negara sudah teruji menjadi strategi utama memperlambat dan menghentikan penyebaran Covid-19. Mewujudkan penanggulangan Covid-19 yang terpadu di Jabodetabek butuh intervensi dari Pemerintah Pusat," pungkas Fahira.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: