Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sumatera Selatan Panen Hasil Replanting Kebun Sawit dan Produksi IVO

Sumatera Selatan Panen Hasil Replanting Kebun Sawit dan Produksi IVO Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) melalui pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah dilaksanakan sejak tahun 2016 hingga sekarang. Target replanting seluas 2,5 juta hektar ditujukan untuk seluruh perkebunan sawit rakyat yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.

Di tahun kelima pelaksanaannya, kebun sawit rakyat yang di-replanting sudah menunjukkan hasil. Salah satunya, kegiatan panen sawit yang dilaksanakan oleh petani di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan di atas lahan seluas 1.843 hektar dengan total produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 1.000 ton. 

Baca Juga: Pabrik Katalis Merah Putih, Indonesia Siap Olah Sawit Jadi Bahan Bakar

Terkait hal ini, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan panen perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), sekaligus meresmikan hilirisasi minyak kelapa sawit yang akan menjadi bahan bakar nabati bensin sawit dari lahan PSR yang dilakukan oleh pekebun rakyat di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.

Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan pada Februari 2021 mendatang, wilayahnya juga sudah dapat memproduksi Industry Vegetable Oil (IVO) yang memenuhi standar untuk bahan bakar bensin sawit (bensat) dan Avtur.

“Dijadwalkan Februari 2021 nanti. Saya harap dapat dihadiri langsung Presiden Jokowi yang sebelumnya (2017 lalu) telah me-launching program replanting Muba yang pertama di Indonesia,” ujar Dodi dalam keterangan rilisnya, Kamis (28/1).

Menurutnya, terhitung pada 31 Desember 2020, petani sawit rakyat di Kabupaten Muba telah berhasil panen kelapa sawit dari hasil peremajaan atau replanting mencapai 1.000 ton TBS di luasan wilayah 1.843 hektar.

“Usia tanaman menghasilkan atau TM sudah berproduksi lebih awal dari yang ditarget yakni 38 bulan, tapi usia 27 bulan sudah berproduksi,” katanya.

Lebih lanjut Dodi menyampaikan, hasil yang maksimal dan lebih awal tersebut juga karena dibekali bibit unggul berkualitas, penerapan standar good agriculture practices, serta tata kelola kelembagaan dan manajemen pekebun yang baik.

“Potensi peremajaan kelapa sawit rakyat dari tahun 2017 hingga tahun 2024 seluas mencapai 52.000 ha dari luas seluruh perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Muba seluas 155 ribu hektar,” ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: