Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Abu Janda Emang Ya... Bikin Susi Pudjiastuti Ikut Turun Tangan

Abu Janda Emang Ya... Bikin Susi Pudjiastuti Ikut Turun Tangan Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cuitan pegiat media sosial Permadi Arya atau yang biasa dikenal Abu Janda di media sosial Twitter, salah satunya tentang Islam yang dinilainya arogan, menjadi perbincangan terutama di media sosial. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti ikut menyoroti pemberitaan tentang cuitan Abu Janda.

Melalui akun Twitternya, Susi mengajak penghuni jagad Twitter atau warganet untuk tidak mengikuti atau unfollow akun aku seperti milik Abu Janda. "Seperti reply saya terdahulu .. ayo unfollow daripada kita jadi tidak nyaman," cuit Susi melalui akun Twitternya, @susipudjiastuti menanggapi pemberitaan tentang Abu Janda, Jumat (29/1/2021).

Baca Juga: Ujian Awal untuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Bisakah Selesaikan Kasus Abu Janda?

Dia pun menunjukkan cuitan sebelumnya yang menanggapi pemberitaan tentang Abu Janda. "Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemik, hal-hal yang tidak positif dibiarkan. Ayo kita unfollow, dan jangan perdulikan lagi orang-orang seperti ini. Salam sehat dan damai," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, berkomentar mengenai postingan Permadi Arya alias Abu Janda di media sosial mengenai Islam yang dinilai arogan. Abu Janda mencuit di akun @permadiaktivis1 hal tersebut pada Minggu 24 Januari 2021 saat menanggapi cuitan Tengku Zulkarnain.

Menurut Helmy, Abu Janda tidak mengerti betul tentang agama dan tidak bisa membedakan antara agama dengan individu. "Wah itu enggak ngerti Islam itu. Masa begitu? Saya tidak tahu persis. Harus dibedakan antara agama dengan orang ya," kata Helmy kepada wartawan di Gedung PBNU, Kamis (28/1/2021).

"Kalau oknum dalam beragama itu di semua agama ada sehingga mencerminkan agama itu kejam, agama itu radikal dan seterusnya," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: