Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, BRI Bakal Sasar Segmen Ultra Mikro

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, BRI Bakal Sasar Segmen Ultra Mikro Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bakal melakukan strategi baru dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang masih berlanjut di tahun ini. Salah satunya ialah mencari sumber pertumbuhan baru agar kinerja bisnis perseroan tetap bertahan dan berkelanjutan di 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, untuk mencari sumber pertumbuhan baru, pihaknya akan fokus di dua area utama. "Tantangannya sekarang adalah mencari sumber pertumbuhan baru. Strateginya yakni BRI akan fokus di dua area, pertama, yang existing kita naik kelaskan. Kedua, cari sumber pertumbuhan baru, yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro,” ujarnya di Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Dia menjelaskan, agar nasabah existing dapat naik kelas, perseroan akan menjalankan berbagai program khusus. "kami jalankan, aplikasikan, untuk mendorong pengusaha mikro yang sudah jadi nasabah BRI ini naik kelas. itu sumber pertumbuhan baru," ungkapnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kredit BRI Masih Moncer di Tahun Pandemi

Kemudian, sumber pertumbuhan kedua, lanjut dia, BRI akan mencari segmen lebih kecil dari UMKM yakni segmen ultra mikro. Menurutnya, segmen ini memang sudah terlayani lembaga pembiayaan formal, tapi dari 57 juta pengusaha ultra mikro potensial yang baru terlayani hanya sekitar 20% saja.

"Jadi kami menyasar 80% yang belum terlayani dan kemudian yang masih membutuhkan itu cukup besar. dan mereka baru sedikit sekali yang disentuh lembaga pembiayaan formal," jelasnya.

Bahkan, data yang dimiliki BRI menyebutkan, saat ini sumber pendanaan mereka sekitar 5 juta pengusaha ultra mikro masih dilayani oleh rentenir dengan bunga yang mahal. kemudian 7 juta pengusaha ultra mikro yang apabila butuh pembiayaan mereka pinjam ke kerabat.

"18 juta nggak tahu harus minjam ke mana. pasarnya masih cukup besar sehingga kita sasar ke situ. nyari sasaran yang lebih kecil-kecil, jumlahnya banyak, prosesnya digital, lebih cepat, dan tenornya mungkin bisa lebih pendek-pendek karena banyak pedagang butuhnya harian," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: