Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-hati Penipuan atas Nama E-commerce, Pria Ini Kehilangan Rp143 Juta di Rekening

Hati-hati Penipuan atas Nama E-commerce, Pria Ini Kehilangan Rp143 Juta di Rekening Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang karyawan di perusahaan industri kimia di Kelapa Gading, Jakarta Utara , Edwart (28) menjadi korban penipuan mengatasnamakan perusahaan digital e-commerce pada Kamis, (28/1/2021) lalu. Edwart pun harus kehilangan uang Rp143 juta di rekening miliknya.

Edwart mengatakan, penipuan ini bermula dari adanya panggilan telepon WhatsApp yang bergambar Shopee, di sana seseorang mengatakan dirinya diberitahu mendapat voucher belanja Shopee.

Baca Juga: Marak Penipuan, Afrika Selatan Kaji Ulang Kebijakan Kripto

"Pelaku menyebut saya mendapatkan voucher belanja sebesar Rp2 juta dengan pilihan dikirim langsung ke akun Shopee atau melalui perbankan," kata Edwart kepada SINDOnews, Minggu (31/1/2021).

Edwart pun memilih untuk dikirim via rekening bank yang dimiliknya. Entah kenapa, Edwart mengaku seperti terhipnotis, dan pelaku memintanya untuk memasukan kembali kode yang telah diberikan pelaku, namun kode ini melalui mobile banking miliknya.

"Lalu saya masukin kode lagi, terus saya lihat bertambah disaldo Shopee. Bertambah sekitar Rp400-500.000 ya sudah terus transfer, totalnya capai Rp3 juta di Shopee terus habis itu kayak tidak ada lagi," ujarnya. 

Hampir satu jam meladeni telepon dari penipu tersebut, Edwart pun merasa seperti ada sesuatu yang aneh. Sebab dalam berkomunikasi dengan oknum barang pribadi miliknya seperti KTP dan ATM keluar dari dompet.

"Lalu lambat laun ikuti permintaan dia dengan mengisi form dari link yang dia kasih, tiba-tiba saya bingung sendiri kenapa KTP dan ATM saya keluar dari dompet semua. Padahal saya merasa tidak mengeluarkan dari dompet," tuturnya.

Sekitar jam 17.30, bel pulang kantor telah berbunyi, rekan sekerja Edwart pun merasa curiga dengan perilaku temannya yang hampir dua jam sibuk melayani telepon yang belum diketahui dari siapa.

"Teman saya tanya, Edo, kenapa saya belum pulang? Kok dari tadi telepon terus. Terus pada keluar data-datanya (ATM dan KTP). Dari situ tiba tiba saya sadar dan masih dalam keadaan nelepon," ucapnya.

Rekam Edwart pun langsung meminta untuk suruh rekam pembicaraannya. Hingga pada saat oknum tersebut meminta dirinya untuk berfoto dengan KTP. Rekan Edwart langsung meminta untuk mematikan ponsel miliknya.

"Teman saya bilang jangan difoto lalu dimatiin. Lalu saya buka M-banking dan tidak bisa dibuka sama sekali dan eror. Saya telepon Halo BCA untuk melakukan pemblokiran. Saya tanya sisa saldo berapa? Kata CS tinggal Rp50.000 dari Rp143 juta," Ungkapnya.

Mengetahui uangnya telah habis, Edwart langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Barat tempatnya tinggal.

"Lalu kata polisi saya disuruh harus ada rekening koran, terus besoknya saya ke Cabang BCA yang diarahkan Hallo BCA. Lalu saya pergi ke Polres Jakarta Utara karena kejadiannya di wilayah Kelapa Gading," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: