Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Abu Janda Gagal Bobo di Penjara, Eh Kelompoknya Habib Rizieq Langsung Sewot...

Abu Janda Gagal Bobo di Penjara, Eh Kelompoknya Habib Rizieq Langsung Sewot... Kredit Foto: Instagram/Permadi Arya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin ikut merespons keputusan Polri yang tidak menahan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda usai diperiksa 12 jam pada Senin (1/2/2021) kemarin terkait kasus ujaran kebencian.

Ia menyebut, bahwa barang bukti ujaran kebencian yang dilakukan Abu Janda sudah mencukupi untuk dijebloskan ke penjara.

"Tadinya saya yakin dengan dugaan saya bahwa Abu Janda akan ditahan. Namun gak tepat juga dugaan saya," cetusnya seperti dilansir dari Pojoksatu.id di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Bebas usai Diperiksa, Bisakah Abu Janda Dipenjara?

Karena itu, anak buah Habib Rizieq ini pun menyebut apabila pada pemeriksaan kedua yang berlangsung Kamis (4/2/2021) besok tetap tidak ada penahanan terhadap Abu Janda maka janji Kapolri baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum akan menjadi catatan buruk di awal kepempinannya.

"Mengingat Kapolri yang baru dengan semboyan menegakkan keadilan tanpa tebang pilih," ujarnya.

Baca Juga: Abu Janda Benar-Benar Sakti, Sekarang Diam-Diam Sudah di Ruang Penyidik Polri

"Tapi kami masih menunggu langkah sampai proses selanjutnya akankah sampai ke meja hijau agar bisa terlihat pembuktian secara langsung," tambahnya lagi.

Sebagaimana diketahui, cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' berawal dari perang cuitan atau twit war dengan Tengku Zulkarnain. Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika.

Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan tersebut dipublikasikan hari Minggu (24/1/2021).

"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," cuit Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: