Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Microsoft Beli Kredit Karbon Tanah dari Australia lewat Blockchain

Microsoft Beli Kredit Karbon Tanah dari Australia lewat Blockchain Kredit Foto: Unsplash/Franck V
Warta Ekonomi, Jakarta -

Microsoft telah menggunakan teknologi blockchain untuk membeli kredit karbon tanah di Australia. Dalam kombinasi dengan Regen Network-dibangun di atas blockchain Cosmos-kredit CarbonPlus Grassland awalnya diterbitkan untuk dua peternakan di New South Wales.

Kredit karbon digunakan sebagai ukuran penyerapan tanah, yaitu proses menangkap karbon dioksida di atmosfer dan menyimpannya di dalam tanah. Hal ini dicapai melalui teknologi penginderaan jauh Regen Network dan juga dikatakan membantu memantau kesejahteraan hewan, kesehatan tanah, dan kesehatan ekosistem secara umum.

Baca Juga: Tahap Pertama Aturan Blockchain Milik Swiss Mulai Berlaku

Total kredit karbon senilai 43.338 metrik ton diberikan kepada Wilmot Cattle Co dalam inisiatif yang didorong oleh perusahaan modal alam Impact AG sebelum Microsoft membelinya. Para peternak Wilmot dilaporkan telah meningkatkan konsentrasi karbon organik tanah di tanah mereka hingga 4,5% yang dicapai melalui praktik penggembalaan yang dikelola. Konsentrasi ideal karbon organik tanah adalah 4% sampai 6%.

Microsoft mengumumkan pada tahun 2020 bahwa mereka akan berupaya untuk mengurangi jejak karbonnya menjadi nol pada tahun 2030. Terlebih lagi, Microsoft juga bertujuan untuk menghilangkan volume karbon yang sama dengan volume yang telah menjadi tanggung jawabnya untuk produksi sejak mulai beroperasi pada tahun 1975.

CEO Regen Network, Christian Shearer, merayakan inisiatif tersebut, menambahkan bahwa inisiatif tersebut mengilhami harapan dalam konsep pendekatan alami untuk memerangi perubahan iklim.

"Pekerjaan kami dengan Impact Ag dan Wilmot Cattle Co membuat kami lebih berharap dari sebelumnya bahwa solusi pertanian dan berbasis alam untuk perubahan iklim tidak hanya nyata, tetapi juga berpotensi untuk dengan cepat menyerap karbon dan membangun ketahanan ke dalam sistem pangan kami," kata Shearer dikutip dari Cointelegraph, Selasa (2/2/2021).

"Skala di mana Microsoft membeli kredit karbon seharusnya memberi kita semua harapan bahwa bisnis dapat dan akan menjadi katalisator perubahan," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: