Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pusaran 'Kudeta AHY' Meluas, Yasonna Kesenggol: Jadi Liar, seperti...

Pusaran 'Kudeta AHY' Meluas, Yasonna Kesenggol: Jadi Liar, seperti... Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly membantah tuduhan dirinya terlibat upaya kudeta Partai Demokrat. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menegaskan tidak tahu-menahu terkait hal tersebut.

"Pertama saya mau klarifikasi. Kita tidak tahu-menahu. Urusan kita banyak yang harus diurusin kok. Saya juga tadi ketemu Pak Mahfud, ini kenapa kita dituduhin seperti ini. Kita tidak pernah membicarakan itu," katanya saat dihubungi, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Akhirnya AHY Kena Juga Ceramah Denny Siregar: Belajar Dulu Jadi Lelaki Sebelum..

Dia mengatakan bahwa tuduhan tanpa bukti yang jelas membuat hal ini makin liar. Dia meminta agar jangan menuduh orang secara sembarangan.

"Ini menjadi liar. Menuduh ke mana-mana seperti jurus mabuk itu. Kecuali dia ada bukti yang jelas barulah ribut. Janganlah sembarangan menuduh orang. Jangan tuduh sana sini tidak berdasar," ungkapnya.

Lebih lanjut Politikus PDI Perjuangan ini mengungkapkan bahwa jika ada masalah di internal partai harusnya melakukan konsolidasi, bukan melontarkan isu seperti itu.

"Kalau dia merasa ada masalah di partainya konsilidasilah internalnya bukan ribut ke mana-mana. Seperti tidak berpengalaman saja. Konsolidasi saja. Jangan dibawa keluar-keluar seolah-olah pemerintah terlibat," ungkkapnya.

Yasonna mengungkapkan bahwa hal ini justru berdampak tidak baik bagi internal Partai Demokrat sendiri. Menurutnya, dengan menuduh semua orang akan menyebabkan kemarahan. Seperti diketahui, tidak saja jajaran pemerintah, tapi jajaran pengurus lama juga disebut akan mengambil alih Partai Demokrat.

"Kalau ada ketakutan kudeta, ya konsolidasi partai. Ini justru bisa berdampak jelek. Bisa menimbulkan perkara karena semua orang dituduh jadi marahlah. Kalau secara sosiologi disebut self fulfilling prophecy. Ini sesuatu ekspektasi yang akhirnya benar-benar terjadi," ujarnya.

Dia pun mengingatkan bahwa kudeta tidak terjadi dari luar partai, tapi internal. "Kudeta itu datangnya dari internal, tidak datang dari luar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: