Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Bukan BCA dan BNI! Asing Rogoh Kocek Dalam Buat Beli Sido Muncul dan MNC Land

Ternyata Bukan BCA dan BNI! Asing Rogoh Kocek Dalam Buat Beli Sido Muncul dan MNC Land Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor asing memutuskan untuk secara beramai-ramai menyerbu pasar modal Indonesia. Hal ini terpampang nyata dari data perdagangan di pasar modal Indonesia sepajang 3 Februari 2020.

Asing tercatat mengguyur pasar modal Indonesia dengan total dana mencapai Rp4,75 triliun. Dari total pembelian tersebut, asing melakuan pembelian di pasar negosiasi senilai Rp4,5 triliun dan di pasar reguler hanya Rp218,15 miliar.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi yang paling besar dibeli asinng di pasar reguler senilai Rp258,4 miliar hingga melesat 400 poin atau 6,78% ke harga Rp6.300 per saham. Lalu, di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) asing mengguyur dana Rp107,3 miliar yang membuat saham BBCA melesat 125 poin atau 0,37% ke Rp34.125 per saham. Dan, asing juga rajin mengoleksi saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) hingga menghabiskan dana Rp27 miliar. Sayangm derasnya arus jual yang dilakukan invesstor domestik membuat saham TLKM harus meleleh 30 poin atau 0,92% ke Rp3.240 per saham.  

Namun ternyata, transaksi terbesar asing terjadi pada saham perusahaan pemilik Tolak Angin yakni, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) di pasar negosiasi. Nilai pembelian tersebut sebesar Rp4,53 triliun untung memboyong sebanyak 6,3 miliar saham. 

Baca Juga: Investor Asing Ngumpul, Nasib IHSG Mantap Betul

Baca Juga: Asing Belanja Besar-Besaran, Sehari Habiskan Rp4 Triliun Lebih ke Pasar Saham!

Baca Juga: Gak Cuma Investor Domestik, Asing Juga Ikut Merayakan Beroperasinya Bank Syariah Terbesar

Selain SIDO, asing juga melakukan transaksi di pasar negosiasi pada saham PT MNC Landd Tbk (KPIG) senilai Rp41,65 triliun dengan membeli 318,31 juta saham. 

Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terangkat 33,9 poin atau 0,56% ke level 6,077.74. Dengan dana yang hilir mudik mencapai Rp20,54 triliun untuk memperdagangkan 23,66 miliar saham dengan sebanyak 1,41 juta kali.Sepanjang hari ini, 284 saham mengalami kenaikan , 190 harus berkubang di zona merah dan sisanya 152 saham tidak mengalami pergerakan.

Sektor aneka industri berkontribusi besar terhadap IHSG setelah lompat 2,66%, yang disusul oleh sektor konsumsi yang berhasikl melejit 1,29%, dan kemudian sektor keuangan yang menanjak 1,17%. Sektor Pertambangan menjadi pemberat pergerakan IHSG karena anjlok 1,33%, kemudian sektor industri dasar melemah 0,95%, dan sektor infrastruktur yang jeblok 0,7%. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: