Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aji Mumpung! Tim WHO Lagi Bertugas, Keluarga Pasien Covid-19 Minta China Tanggung Jawab

Aji Mumpung! Tim WHO Lagi Bertugas, Keluarga Pasien Covid-19 Minta China Tanggung Jawab Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tingshu Wang
Warta Ekonomi, Beijing -

Keluarga yang anggotanya meninggal akibat virus corona di kota Wuhan merasa tengah dipantau dan dibungkam oleh pihak berwajib. Kini mereka meminta dipertemukan dengan penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

KP Keluarga di Wuhan WHO:

- Keluarga dari korban Wuhan mengatakan mereka dipantau oleh pihak berwenang dan diperingatkan untuk tidak berbicara pada media asing

Baca Juga: Kunjungi CDC Hubei dan Habiskan Waktu 5 Jam, Apa yang Didapat Tim WHO?

- Beberapa keluarga memperingati satu tahun kematian orang terkasih mereka akibat COVID-19

- China menepis bahwa tim WHO tengah melakukan "investigasi" dengan mengatakan mereka harus mengikuti "konsensus sebelumnya"

Banyak warga merasa putus asa serta ingin tahu sumber penularan COVID-19 menyusul kematian orang-orang terdekat mereka, walaupun Wuhan belum melaporkan kematian baru akibat virus tersebut sejak April tahun lalu.

Warga mendesak Pemerintah yang menutup-nutupi sumber penularan di kota tersebut untuk ditahan, karena "kebohongan dan kedunguan" mereka telah menyebabkan berkembangnya virus baru di sana.

Pekan ini, Zhang Hai, 51 tahun asal Wuhan yang saat ini tinggal di kota Shenzhen memperingati satu tahun kematian ayahnya.

Ayah Zhang, seorang veteran patriotik yang dihormati atas keterlibatannya dalam ujicoba nuklir pertama di China pada tahun 1960-an, tertular COVID-19 di rumah sakit militer Wuhan setelah operasi patah tulang pertengahan Januari tahun lalu.

Satu minggu kemudian, pria berusia 77 tahun tersebut meninggal dunia akibat gangguan pernapasan yang disebabkan oleh COVID-19, menurut sertifikat resmi yang dilihat ABC.

"Prioritas utama Pemerintah adalah untuk melindungi kesehatan dan keamanan warga, namun gagal untuk memberitahukan publik saat wabah virus corona terjadi," ungkap Zhang.

"Ayah saya, seorang tentara yang sangat patriotik, telah menyerahkan masa mudanya bagi bangsa ... namun ia dibunuh oleh COVID-19 di kemudian hari."

Menurutnya, epidemi ini tidak akan terjadi seandainya pemerintah benar-benar mengedepankan kepentingan masyarakat.

Ia juga mengatakan sangat ingin bertemu dengan pakar WHO yang sempat ke Wuhan untuk memeriksa sumber penularan dari virus mematikan tersebut.

Jumat lalu, WHO menulis di akun Twitter-nya tentang bagaimana timnya mengunjungi rumah sakit, laboratorium virus, dan pasar di Wuhan, serta berbicara dengan pihak penanggap awal dan beberapa pasien COVID-19.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menepis pernyataan jika tinjauan lapangan tersebut adalah "investigasi" dan mengatakan harus mengikuti "konsensus sebelumnya".

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: