Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Owner Pasar Muamalah Ditangkap, PBNU: Polisi Harus Hati-hati, Jangan Jadi Penghambat...

Owner Pasar Muamalah Ditangkap, PBNU: Polisi Harus Hati-hati, Jangan Jadi Penghambat... Kredit Foto: Wikimedia Commons
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud, mengatakan, perihal ditangkapnya pemilik pasar muamalah di Depok, polisi harus berhati-hati dan jangan sampai polisi malah menjadi penghambat ekonomi. "Jangan sampai polisi menghambat ekonomi yang didorong pemerintah," kata Marsudi pada Rabu (3/2/2021).

Dia mengatakan, kepolisian harus menjelaskan pelanggaran yang dilakukan pemilik pasar muamalah tersebut. Menurut dia, pada dasarnya kegiatan ekonomi syariah didukung pemerintah dan juga ada peraturannya.

Baca Juga: Lagi Bikin Pasar Pembayarannya Pakai Dinar Dirham, Nasib Zaim Berakhir Ngenes

"Terlebih dulu, polisi harus bisa menjelaskan ke publik kegiatan apa yang melanggar hukum di Indonesia. Jangan sampai di-gebyah uyah (generalisasi) bahwa kegiatan muamalah melanggar hukum. Polisi harus menjelaskan hal ini," ucap Marsudi. 

Marsudi menjelaskan, pasar muamalah merupakan sebuah pasar untuk kegiatan bisnis ataupun jual beli atau kegiatan transaksi lainnya secara syariah. Kegiatan syariah sudah banyak kegiatannya digelar di Indonesia karena undang-undang dan perangkat organisasinya sudah banyak, bahkan pemerintah juga mendukung kegiatan syariah tersebut. 

Dia melanjutkan, organisasi kemasyarakatannya sudah lengkap, dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Syariah (IAEI), bahkan sampai organisasi ekonomi yang di dalamnya ada Presiden dan Wakil Presiden. 

Bahkan, para menteri masuk di dalam kepengurusan MES yang intinya adalah untuk mendukung kegiatan ekonomi syariah di Indonesia. "Kegiatan pasar muamalah di Depok yang penyelenggaranya ditangkap, saya harap, polisi harus hati-hati nangani kasus ini," kata dia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: