Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Singapura Sebut Bitcoin Bisa Gantikan Emas, Pelaku Industri: Semua Punya Pasar ....

Bank Singapura Sebut Bitcoin Bisa Gantikan Emas, Pelaku Industri: Semua Punya Pasar .... Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Demidko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Singapura menyatakan Bitcoin bisa saja menggantikan emas sebagai instrumen investasi di keadaan tertentu. Namun, CEO dan Pendiri IndoGold Amri Ngadiman tak khawatir akan hasil penelitian itu.

Menurutnya, emas dan Bitcoin punya pasar masing-masing, sehingga mata uang kripto tertua di dunia itu tak akan menggeser emas sebagai aset investasi.

"Emas dan Bitcoin masing-masing memiliki pasar sendiri karena profil risikonya berbeda," ujar Amri kepada Warta Ekonomi, dikutip Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Wow! Dua Bulan Beli Bitcoin, Manager Investasi di Inggris Raup Rp10 Triliun

Baca Juga: Saham Qualcomm Sempat Terguncang, Ternyata Karena Hal Ini!

Baginya, pasar Bitcoin adalah generasi milenial yang mengerti profil dan risiko aset tersebut. Sementara investasi emas sebagai aset berlaku bagi berbagai usia, dari muda sampai yang berumur.

Ia berkata, "Kalau emas lebih umum, dari yang muda, berumur, lebih umum."

Apalagi, tambahnya, emas sudah terbukti tahan banting di tengah krisis, seperti pada 1998. Ia mengaku menyaksikan sendiri ketika banyak orang menjual emas demi menghadapi kondisi saat itu.

Sebelumnya, penelitian Bank Sentral Singapura menyebut Bitcoin berpeluang menggantikan aset seperti emas dalam kondisi tertentu.

Pertama, saat Bitcoin berhasil menghadapi rintangan berupa kepercayaan, volatilitas, penerimaan peraturan, dan risiko reputasi. Investor perlu institusi terpercaya untuk mengelola mata uang digital dengan aman.

Kepala Ekonomi Bank Sentral Singapura, Mansoor Mohi-uddin berujar, "Kedua, likuiditas perlu ditingkatkan secara signifikan guna mengurangi colatilitas ke tingkat yang lebih mungkin dikontrol."

Sebab, kepemilikan yang terkonsentrasi dan volume pasar yang kecil mendorong volatilitas cryptocurrency; salah satu hambatan besar dalam penggunaan mata uang kripto di dunia nyata--menurut catatan penelitian Bank Lombard Odier di Swiss.

"Bitcoin sangat tak stabil karena reli selama setahun terakhir, dari 4 ribu dolar AS, menjadi lebih dari 40 ribu dolar AS, kemudian turun lagi ke 30 ribu dolar AS," nilai Mohi-uddin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: