Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Terbaru Bill Gates: Meredupkan Matahari, Mendinginkan Bumi

Proyek Terbaru Bill Gates: Meredupkan Matahari, Mendinginkan Bumi Kredit Foto: NASA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bill Gates mendanai sebuah proyek yang akan meredupkan sinar matahari untuk mendinginkan Bumi. Penelitian yang disebut Stratospheric Controlled Disturbance Experiment atau SCoPEx, dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Harvard.

Menurut Pendiri Microsoft itu, Matahari tidak bisa ditutupi dengan jari, tapi mungkin bisa dengan sains dan teknologi. Proyek ini bertujuan untuk mencapai sinar matahari kemudian dipantulkan di luar atmosfer planet Bumi, menurut laman Entrepreneur, Kamis, (4/2/2021).

Baca Juga: Bill Gates Sebut Dampak Pandemi Covid-19 Mirip seperti Perang Dunia II

Solusi ini akan dicapai dengan menyemprotkan berton-ton kalsium karbonat tidak beracun (CaCO3) ke atmosfer. SCoPEx adalah eksperimen ilmiah untuk memajukan pemahaman tentang aerosol stratosfer yang relevan untuk rekayasa geo surya.

Proyek ini dimulai dengan sejumlah tes, dan tahap awal adalah pelepasan balon dengan peralatan ilmiah yang tidak akan menyemprotkan CaCO3, tetapi akan berfungsi sebagai uji gerak dan untuk mengeksplorasi komunikasi dan sistem operasi.

“Kami berencana menggunakan balon ketinggian untuk mengangkat paket instrumen sekitar 20 km ke atmosfer. Setelah di tempatkan, sejumlah kecil material akan dilepaskan untuk menciptakan massa udara dengan panjang sekitar satu kilometer dan diameter seratus meter," jelas proyek tersebut.

Balon yang sama akan digunakan untuk mengukur perubahan yang dihasilkan pada massa udara yang tidak normal, termasuk perubahan densitas aerosol, kimia atmosfer, dan hamburan cahaya.

Penentang ilmiah dari proyek ini percaya bahwa, geoengineering Matahari dapat membawa risiko yang tidak dapat dihindari dan perubahan ekstrem dalam pola cuaca yang tidak berbeda dengan tren pemanasan saat ini.

Mereka juga menjelaskan bahwa pemerhati lingkungan takut bahwa perubahan dramatis dalam strategi mitigasi ini akan menjadi 'lampu hijau' bagi gas rumah kaca untuk terus dilepaskan tanpa kendala.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: