Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mandiri: 64% Realisasi Kredit PEN Disalurkan di Jawa

Bank Mandiri: 64% Realisasi Kredit PEN Disalurkan di Jawa Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat sebanyak 64 persen realisasi kredit yang berasal dari penempatan dana pemerintah pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) disalurkan di Jawa dengan pencairan mencapai Rp42,9 triliun.

"Bank Mandiri terus bisa melihat momentum pemulihan ekonomi antara lain penyaluran kredit PEN mencapai Rp66,6 triliun," kata Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, dalam Rapat Dengar Pendapat virtual dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Dukung Investasi, Ini yang dilakukan Bank Mandiri

Dalam paparannya, Darmawan mengatakan bahwa pencairan kredit PEN di Jawa diterima oleh 162.948 debitur, kemudian di Sumatera mencapai Rp12,6 triliun atau 19 persen dengan jumlah debitur mencapai 57.210 orang.

Selanjutnya, di Kalimantan mencapai Rp4,7 triliun atau 7 persen dengan jumlah debitur mencapai 15.640 orang, Bali dan Nusa Tenggara mencapai Rp2,1 triliun atau 3 persen dengan debitur mencapai 11.168 orang.

Selain itu, di wilayah Sulawesi dan Maluku mencapai Rp3,6 triliun atau 5 persen dengan jumlah debitur mencapai 18.904 orang dan di Papua mencapai Rp800 miliar atau 1 persen dengan debitur mencapai 2.989 orang.

Bank BUMN ini sebelumnya menerima Rp15 triliun dana pemerintah yang ditempatkan dalam bentuk deposito dengan tenor 110 hari dan berakhir pada 13 Januari 2021.

"Berdasarkan data Bank Mandiri hingga 12 Januari 2021, total penyaluran kredit yang berasal dari penempatan dana pemerintah itu mencapai Rp66,6 triliun kepada 268.859 debitur di seluruh Indonesia," kata Darmawan.

Sementara itu, berdasarkan kelompok usaha paling banyak: perdagangan sebesar Rp23,4 triliun, pengolahan Rp16,5 triliun, pertanian dan kehutanan Rp8,5 triliun, konstruksi Rp4,5 triliun, dan sektor lainnya mencapai Rp13,7 triliun.

Apabila dikelompokkan berdasarkan jenis debitur, sebanyak 265.520 debitur di antaranya adalah UMKM dengan nilai Rp42 triliun dan non-UMKM sebanyak 3.339 debitur mencapai Rp24,6 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: