Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuntungan Boleh Terpangkas, Namun Unilever Masih Jadi Rebutan Investor!

Keuntungan Boleh Terpangkas, Namun Unilever Masih Jadi Rebutan Investor! Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melaporkan penurunan laba bersih sebesar 3,11% dari Rp7,39 triliun pada Desember 2019 menjadi Rp7,16 triliun pada Desember 2020. Penurunan tersebut terjadi ketika penjualan bersih Unilever tumbuh tipis sebesar 0,11% secara tahunan. 

Sepanjang tahun 2020 lalu, Unilever mencetak penjualan bersih sebesar Rp42,97 triliun. Angka tersebut lebih tinggi sedikit dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp42,92 triliun. Pasar dalam negeri masih menjadi kontributor terbesar atas penjualan perusahaan, di mana angkanya bertumbuh dari Rp40,87 triliun pada 2019 menjadi Rp41,16 triliun pada 2020. Sayangnya, kontribusi pasar ekspor menyusut dari angka Rp2,05 triliun menjadi hanya Rp1,81 triliun. Baca Juga: Gara-Gara Kabar Tak Sedap, Nilai Tukar Rupiah Megap-Megap!

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, menyusutnya keuntungan Unilever juga dipengaruhi oleh penghasilan keuangan yang jauh lebih kecil pada tahun 2020 lalu, yakni dari sebelumnya Rp11,09 miliar menjadi hanya Rp4,65 miliar. Pada saat yang bersamaan, biaya keuangan yang ditanggung Unilever tercatat lebih besar dari sebelumnya Rp230,23 miliar menjadi Rp248,79 miliar. Baca Juga: Penjualan Bersih Rp43 Triliun, Unilever Berhasil Jaga Pertumbuhan Positif

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, mengungkapkan bahwa semasa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, Unilever mampu mencetak kinerja keuangan yang stabil. Ia juga menyampaikan, Unilever optimis bahwa tahun 2021 ini akan menjadi momen pemulihan bagi perusahaan.

"Kami yakin bahwa tahun 2021 merupakan tahun pemulihan dan dengan memperkuat daya saing di lintas kategori serta kanal penjualan, Unilever berada di jalur yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan di saat ini dan masa mendatang," tegasnya melalui keterangan resmi dilansir pada Jumat, 5 Februari 2021.

Kendati perusahaan melaporkan keuntungan yang terpangkas sepanjang tahun lalu, investor di pasar modal terpantau merapatkan diri ke saham Unilever. Melansir dari RTI, diskon harga sebesar -1,03% ke level Rp7.225, saham Unilever ramai dibeli dengan akumulasi net buy Rp1,87 miliar pada jeda siang, Jumat, 5 Februari 2021. Nilai tersebut setara dengan nilai beli bersih asing senilai Rp45,25 miliar dalam sepekan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: