Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alert! Anggota Holding BUMN Tambang, Tutup Cucu Usaha yang Baru Seumur Jagung

Alert! Anggota Holding BUMN Tambang, Tutup Cucu Usaha yang Baru Seumur Jagung Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) salah satu anggota holding BUMN Tambang atau MIND ID ini memutuskan untuk menutup dan melikuidasi cucu usahanya yang bergerak di bidang pertambangan yakni PT Internasional Prima Cermelang (PT IPCem).

“Penutupan dilakukan sehubungan dengan renmcana restrukturisasi atau perampingan grup perseroan dalam rangka bertransformasi menjaddi perusahaan yang agile,” tegas Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Apollonius Andwie C, dalam keterangan kepadda Bursa Efek Indonesia, Jumat (5/2/2021).

Penutupan telah disetujui oleh pemegang saham setelah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Januari 2021. “Dalam proses likuidasi PT IPCem telah menunjuk Erni Widyaningsih dan Hesti Susanti sebagai likuidator guna kepentingan pembubaran PT IPCem,” ucapnya.

Baca Juga: Harga Batu Bara Melejit, Sektor Pertambangan Meroket! Saham Keluarga Bakrie Paling Cespleng

Appolonius menjelaskankan bahwa penutupan tersebut tidak memiliki dampak terhadap perseroan mengingat belum adanya kontribusi terhadap keuangan perseroan secara konsolidasian.

Dimana, perseroan berinvestasi di PT IPCem mencapai sebesar US$175 ribu. Namun, denegan memperhatikan ekuitas perseoan per tanggan 30 September 2020 yang tercatat sebesar Rp16,57 miliar, penutupan IPCemtidak termasuk transaksi material.

Baca Juga: Segera Ambil Posisi! IHSG Diramal Masih Bakal Menguat, Ini Saham yang Wajib Dipantau

Kemudian, dengan total aset Rp2,62 miliar per September 2020, maka setelah poenutupan perseroan akan melakukan penghentian aset dan liabilitas pada nilai tercatatnya.

Ssebagai informasi, PT IPCem merupakan entitas anak dari PT Internasional Prima Coal (IPC) dengan persentasi kepemilikan 99,99%. IPCem sendiri dimiliki oleh Bukit Asam dengan kemilikan sebesar 51% dan PT Mega Raya Kusuma 49%. IPCem mulai beroperasi pada tahun 2018, namun di tahun 2020 tidak ada aktivitas yang ddilakukan oleh perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: