Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Covid-19, Kredit BCA Melemah 2,1% Jadi Rp575,6 Triliun

Gegara Covid-19, Kredit BCA Melemah 2,1% Jadi Rp575,6 Triliun Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menilai pandemi Covid-19 telah berdampak pada aktivitas bisnis dan usaha. Imbasnya, kredit yang disalurkan BCA terkontraksi 2,1% secara tahunan (YoY) menjadi Rp575,6 triliun per akhir Desember 2020.

"Dengan demikian, secara konsolidasi total kredit tercatat sebesar Rp588,7 triliun, atau melemah 2,5% YoY," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat paparan kinerja BCA tahun 2020 secara virtual di Jakarta, Senin (8/2/2021).

Secara rinci, kredit korporasi meningkat hingga 7,7% YoY menjadi Rp255,1 triliun, sejalan dengan semangat BCA membantu menggerakkan roda perekonomian nasional di tengah pandemi.

Baca Juga: Mantap! Di Tengah Pandemi Kinerja BCA Syariah Tetap Berkibar

Sementara itu, kredit komersial dan UKM menurun 7,9% YoY menjadi Rp186,8 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,7% YoY menjadi Rp90,2 triliun, KKB terkontraksi 22,6% YoY menjadi Rp36,9 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit turun 20,6% YoY menjadi Rp11,2 triliun. Secara total, kredit konsumer terkontraksi 10,8% YoY menjadi Rp141,2 triliun.

"Penurunan outstanding pada segmen konsumer tersebut disebabkan oleh tingkat pelunasan (repayment) yang lebih tinggi dibandingkan pemberian fasilitas kredit baru. Dari total portofolio kredit, sekitar 21,6% atau Rp127,2 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan dalam rangka mendukung implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG)," jelas Jahja.

Lebih lanjut, Jahja menuturkan, pihaknya mengapresiasi respon cepat regulator dalam merelaksasi kebijakan restrukturisasi untuk membantu perbankan dan nasabah melewati masa-masa sulit. BCA senantiasa berada di sisi nasabah dalam menghadapi tantangan perekonomian ini, termasuk dengan merestrukturisasi kreditnya sejak awal pandemi.

"Hingga akhir Desember 2020, BCA membukukan restrukturisasi kredit sebesar Rp104,2 triliun atau sekitar 18% dari total kredit, yang berasal dari sekitar 100.000 nasabah,” ungkap Jahja.

Sementara itu, meskipun terdapat berbagai tantangan di tahun 2020, rasio keuangan BCA tetap berada di posisi yang kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 25,8%, lebih tinggi dari ketetapan regulator, dan loan to deposit ratio (LDR) tetap terjaga pada tingkat yang sehat yakni sebesar 65,8%.

"Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8%, dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 1,3%, didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi. Normalisasi restrukturisasi kredit akan menjadi fokus BCA pada tahun 2021," jelas Jahja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: