Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kostratani Dorong Komoditas Unggulan Pandeglang

Kostratani Dorong Komoditas Unggulan Pandeglang Kredit Foto: BPPSDMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan dukungan Kostratani, Pandeglang memperkuat komoditas unggulan talas beneng. Upaya ini sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan upaya tersebut turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

"Dengan memanfaatkan komoditas unggulan akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor pangan. Hal ini kita dorong dengan Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani)," katanya.

Baca Juga: Genjot Produksi Pertanian, BPPSDMP Tingkatkan Pemantauan Lapang dengan Kostratani

Selaku penanggung jawab Kostratani tingkat nasional, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengingatkan kembali 5 peran Kostratani yang perlu diimplementasikan dalam memajukan pertanian Indonesia.

"Lima (5) peran Kostratani adalah sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/2/2021).

Lebih lanjut Dedi mengatakan, pentingnya peran Kostratani dalam mencetak generasi petani milenial untuk dapat meningkatkan dan membangun pertanian melalui kegiatan wirausaha di bidang pertanian. Geliat Kostratani pun terlihat di Desa Kaduhejo, Pandeglang yang mengembangkan kawasan agroeduwisata dengan komoditas unggulan talas beneng.

Talas beneng adalah prioritas utama dan komoditas unggulan Kabupaten Pandeglang, khususnya di Kecamatan Kaduhejo. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Semua yang dihasilkan talas beneng bernilai ekonomi, mulai daun, pelepah, sampai umbinya, termasuk kadar oksalatnya sangat dibutuhkan oleh farmasi.

Talas beneng merupakan produk pertanian yang jangkauan pasarnya sampai ke luar negeri. Salah satu kelompok tani (Poktan) yang mengembangkan talas beneng adalah Poktan Taruna Tani Mandiri yang bekerja sama dengan CV. DM Tirta Persada.

Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdiktan), Idha Widi Arshanti selaku PJ Kostratani Provinsi Banten, mengatakan bahwa Poktan Taruna Tani Mandiri mengembangkan usaha mulai pembibitan, budi daya, dan pengolahan yang dilakukan di lokasi tersebut.

"Produk-produk yang sudah dihasilkan berupa tembakau dari daun talas, tepung dari umbi, makaroni, serta beras non gluten yang disebut arben (aren beneng), dan limbah yang dimanfaatkan untuk budi daya maggot," tutur Santi.

Tak hanya menjangkau pasar nasional, tembakau dari daun talas ini juga menembus pasar ekspor ke negara Turki. Sementara, beras arben sedang dalam tahap sample untuk ekspor ke Jepang. Ke depan, kawasan agroeduwisata ini akan dijadikan kawasan P4S. Selain talas beneng, Kabupaten Pandeglang juga mengembangkan bawang merah lahan kering yang dilakukan uji coba di BPP Koroncong seluas 5 ha.

Kepala Pusdiktan bersama Kepala Pusat PPMKP Ciawi, Kepala BPTP Banten, dan perwakilan Kepala BBKP Soekarno Hatta, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak pun menyempatkan panen pada awal Februari 2021 lalu. Hasil ubinan menunjukkan, provitas bawang merah varietas Bima Brebes ini mencapai 9-10 ton/ha basah atau 6-7 ton/ha kering.

Melihat hasil panen yang baik, Santi mendukung dikembangkannya bawang merah di Kabupaten Pandeglang.

"Harapannya akan memotivasi petani lain untuk mau mengembangkan. Untuk mengubah pola, budaya, kultur masyarakat perlu ada edukasi supaya hasilnya maksimal dan petani merasakan adanya nilai tambah. Kalau nilai tambah tinggi, petani akan semangat menanam," pungkas Santi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: