Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Ungkap Penyebab Angka Kematian Covid-19 Jakarta Rendah

Anies Ungkap Penyebab Angka Kematian Covid-19 Jakarta Rendah Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengungkap alasan tingkat kematian akibat COVID-19 di Jakarta rendah. Data terakhir, tingkat kematian COVID-19 di Ibu Kota tercatat di level 1,6 persen.

Menurut Anies, sebab pertamanya karena testing COVID-19 tinggi sehingga bisa terdeteksi lebih awal.

Baca Juga: Anies Pamer Cipinang Melayu Tak Banjir, Netizen: Prestasi Semu, Daerah Lain Sampai 3 Meter

"Kedua, ada tempat isolasi, ada wisma atlet, ada hotel-hotel sehingga mereka tidak memaparkan kepada lingkungan," kata Anies di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021.

Ketiga, pertahanan terakhir bagi pasien cukup yaitu fasilitas rumah sakit yang cukup. Menurut Anies, ini juga bukan sekadar tempat tidur, tapi juga sistem di dalam pengelolaan rumah sakitnya, termasuk penanganan medisnya. 

Anies juga berharap, rumah sakit yang ada di kawasan yang kasus aktif tinggi meningkatkan porsi tempat tidur rumah sakit yang dikonversi menjadi tempat tidur perawatan COVID-19.

"Dengan begitu maka kita akan punya cukup tempat untuk menangani bila ditemukan kasus COVID-19 yang perlu penanganan, khususnya kaum komorbid," katanya.

Kemudian, beberapa hari lagi akan ada libur panjang Imlek. Anies pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan libur ini untuk bersama keluarga di rumah. Warga diminta mengurangi kegiatan bepergian kecuali ada kebutuhan mendasar dan mendesak. Bila tidak mendasar dan tidak mendesak maka diminta kurangi bepergian.

“Apalagi bepergian keluar kota yang berada di dalam kendaraan selama beberapa jam, bila ada satu saja di antara anggota keluarga yang terpapar tapi tak bergejala dia punya potensi menularkan kepada anggota keluarga lain yang bersama-sama di dalam perjalanan panjang itu,” katanya.

Menurut Anies, kondisi inilah yang menyebabkan setiap sesudah libur panjang di Jakarta selalu ada lonjakan kasus aktif. “Kita berharap kasus aktifnya tidak bertambah, yang terpapar tidak bertambah dengan libur panjang besok menghindari bepergian jauh," tambahnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: