Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Limbah Medis Capai Ribuan Ton, Ini Cara Kelola Limbah Masker Mandiri yang Benar

Limbah Medis Capai Ribuan Ton, Ini Cara Kelola Limbah Masker Mandiri yang Benar Kredit Foto: Freepik.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penggunaan masker memang menjadi kebutuhan di tengah pandemi seperti ini. Sayangnya, pengelolaan limbah yang dihasilkan dari penggunaan masker ini sendiri tidak diimbangi dengan baik.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat setidaknya per 15 Oktober 2020, ada 1.662,75 ton limbah medis yang yang didata. Hal ini disumbang dari penggunaan masker selama pandemi.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Partisipasi Masyarakat Diperlukan untuk Pengelolaan Limbah Medis

Representatif dari Center for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA) Syaogi Ahmed Azizy menjelaskan bagaimana untuk seseorang mengelola masker usai digunakan. Menurut Syaogi, masker terlebih dahulu dilipat secara vertikal, kemudian masker digulung.

Usai digulung, gunting-gunting masker secara acak hingga masker rusak.

"Kita mencegah oknum yang memproduksi ulang dan dijual. Hal ini sangat berbahaya," katanya di saluran YouTube Satuan Tugas Covid-19, Senin (15/2/2021).

Sampah masker tidak boleh dibuang secara sembarangan menurut Syaogi. Usai digunting hingga rusak atau tidak bisa dipakai, masker harus dipisahkan dengan terlebih dahulu memasukan sampah ke dalam kantong plastik.

"Masukan ke tisu atau plastik khusus dan dikasih label sampah masker," lanjutnya.

Ini untuk memudahkan petugas kebersihan yang memiliah sampah untuk memisahkan sampah masker.

Penggunaan tong sampah untuk pembuangan masker juga seharusnya dipisah. Ini untuk mencegah penularan yang diakibatkan limbah masker.

"Bisa ditambahkan disinfektan juga," pungkas Syaogi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: